Swanara.com. Senin/22/05/2023, Batam. Klarifikasi sekda Anambas prihal Berita kecelakan lalulintas di Jalan Umum laksamana bintan dekat Wisco Gallery kecamatan Batam Kota – Kota Batam Kepulauan Riau.
Sebagai mana pada pemberitaan sebelumnya edisi kamis tanggal 19/05/23 yang menduga kalau Mobil Toyota Fortuner BP 1 S warna putih yang dikendarai oleh sopir yang bernama marlon Sinaga adalah mobil operasional sekda Anambas bapak sahtiar.
Namun pak sekda menjelaskan kalau memang STNK mobil tersebut atas nama sekda Kepri, tapi melalui ketentuan dan kebijakan mobil itu untuk operasional bapak bupati Anambas, kalau mobil saya BP 6 ujar pak sekda sembari mengucapkan ucapan terimakasih karena terlah memberikan informasi ini.tutup beliau.
Di tempat terpisah awak media meminta tanggapan kepada bapak Amirullah selaku ketua organisasi persatuan pemuda Inhil (PPI) provinsi Kepri yang mana dalam hak ini korban atas nama Pitri Ramadani adalah keponakan bapak Amirullah.
Beliau meminta maaf yang sebesar besarnya karena sudah berprasangka buruk kepada pak sekda dengan mengatakan kalau mobil tersebut adalah milik kanda sahtiar ujar Amir
Amirullah menambahkan memang kami atas nama kelurga korban merasa sangat kecewa dengan sopir mobil Dan pemiliknya karena tidak ada sedikitpun rasa empati terhadap kedua korban.
Yang mana informasi terbaru yang kami dapatkan kalau sopir saat itu sedang membawa bapak bupati Anambas untuk pulang kesalah satu hotel di bilangan nogoya.
Dengan informasi ini maka menambah miris kami mendengarnya, seharusnya beliau sebagai seorang bupati tentu bisa menyelesaikan masalah ini dengan bijak dan Arif.
Apakan lagi sesama orang Melayu yang seharusnya mempunyai sikap satria, bukan harus bersembunyi dan menyerah kan semua permasalahan kepada sopir beliau,
Konon pulak kudengar bupati Anambas tersebut berencana maju ke Kepri satu pada tahun 2024 nanti , jangankan mau mengurus masyarakat Kepri yang jumlahnya hampir 4 juta jiwa, mengurus satu sopir dan masalah ini ajapun beliau tak bisa.tutup Amir.
Ayah korban Afif Al afta selaku orang tua Fajjaron Afta Maulana, juga merasa geram mendengar pernyataan sopir bupati Anambas yang mengatakan kalau mereka sudah membantu mengantar korban kerumah sakit RSBK.
Karena menurut kami itu bukan bantuan tapi kewajiban mereka sebagai orang yang telah menyebabkan anak kami mengalami luka serius, kalau orang yang mempunya hati dan perasaan, jangankan menabrak manusia menabrak kucing saja mereka urus.
Ini setelah mengantar kerumah sakit besok nya datang bukan membesuk korban, tapi meminta keluarga untuk mencabut laporan polisi agar mobil yang ditahan polisi bisa mereka bawa, sementara anak saya sedang menjalani operasi usus dan hati.
Begitu juga dengan David keluarga pitri Ramadani saat awak media melakukan klarifikasi prihal informasi yang awak media dapatkan dari bapak bupati Anambas yang mengatakan kalau permasalahan ini kan sopir kami sudah bertindak secara proaktif.
Sopir kami yang mengantar korban kerumah sakit dan memberikan uang sebesar satu juta setengah jadi kurang apa lagi kami, jangan membesar besarkan masalah ini terang bapak bupati Anambas kepada awak media.
David mengatakan kalau bapak bupati Anambas ini mungkin terlalu percaya dengan apa yang disampaikan oleh sopirnya, dan barangkali beliau juga belum pernah berobat di rumah sakit.
Masih David menambahkan, saya merasa tidak benar apa yang disampaikan oleh bapak bupati kalau sopir beliau telah memberikan bantuan sebesar Rp 1,500 000 ( satu juta setengah) jangan mengada Ngada, saat itu sopir bapak mengatak tak punya uang sama sekali bahkan seribu rupiah pun tak punaya.
Menurut David kalau mereka berdua sudah menghabiskan biaya perobatan hampir ratusan juata rupiah, sementara jasa Raharja hanya bisa membantu sebesar 21 juta maka sisanya kami yang tanggung, nah itu belum lagi masa pemulihan nanti nya, jadi saya heran dengan apa yang di sampaikan oleh seorang bupati yang katanya sidah proaktif terang David.
Namun setelah awak media menyampaikan bantahan dari kedua keluarga korban kepada bapak bupati Anambas dan meminta tanggapan nya, beliau tidak lagi membalas maupun menelpon.
Begitu juga dengan konfirmasi yang awak media kirimkan kepada Marlon Sinaga sopir bapak bupai, marlaon sinaga menjawab dengan balasan, “”Besok kita ketemu ya. Sy akan memberikan keterangan dengan rekan2media yg lain.. Biar lebih klop dan jangan sepotong.. Dan terang benderang.. Besok bapak akan sy khabarin dan kita kumpul y pak…Sampai berita ini di terbitkan, bapak Marlon Sinaga belum juga memberikan keterangan dan tidak menemui awak media alias bungkam. (bersambung).
Narasumber. :
-Aminullah. (Ketua PPI).
-Afif Al afta. (Ayah Korban Laki-laki).
– David (keluarga Korban Perempuan).
-Marlon Sinaga (Sopir Bapak Bupati).
Media Swanara.com, : “Pindo, ” (S).
Outstanding feature
Insightful piece
Outstanding feature
Excellent write-up