Tata Cara Melaksanakan Shalat Jenazah Lengkap Dengan Doanya

1763251461.jpg

Ketika ajal datang kepada seorang Muslim, umat Islam yang masih hidup punya kewajiban untuk mengurus jenazahnya sesuai tuntunan syariat.

Di antara rangkaian pengurusan ini adalah shalat jenazah yang di dalamnya terdapat doa-doa kebaikan untuk almarhum.

Shalat jenazah hukumnya adalah fardu kifayah, yaitu kewajiban yang dibebankan kepada seluruh kaum Muslimin, namun kewajiban itu akan menjadi gugur apabila telah dikerjakan oleh sebagian dari umat Islam.

Dengan kata lain, jika ada sebagian orang melaksanakannya, maka umat Islam yang lain terbebas dari dosa. Sebaliknya, jika tidak ada seorang pun yang menunaikannya, maka semuanya akan menanggung dosa. Imam An-Nawawi menjelaskan:

الصَّلَاةُ عَلَى الْمَيِّتِ فَرْضُ كِفَايَةٍ بِلَا خِلَافٍ عِنْدَنَا وَهُوَ إجْمَاعٌ

Artinya: “Shalat atas jenazah adalah fardhu kifayah tanpa ada khilaf menurut kami, dan hal itu merupakan ijma‘ (kesepakatan ulama).” (Imam An-Nawawi, Al-Majmu’ Syarh al-Muhadzdzab, (Jeddah, Maktabah Al-Irsyad: t.t), juz V, halaman 169)

Rukun dan Tata Cara Shalat Jenazah

Rukun dan tata cara shalat jenazah telah dijelaskan para ulama dalam kitab-kitab fiqh, di antaranya adalah Syekh Nawawi Al-Bantani dalam kitab Kasyifatus Saja Syarah Safinatun Naja (Indonesia, Daru Ihya’il Kutubil Arabiyyah: t.t), h. 103-105. Dalam kitab tersebut dijelaskan bahwa rukun shalat jenazah ada 7 (tujuh), yaitu (1) niat, (2) takbir empat kali, (3) berdiri bagi yang mampu, (4) membaca Al-Fatihah, (5) membaca shalawat, (6) mendoakan mayit, dan (7) salam.

1. Niat

Saat melaksanakan shalat jenazah, seorang muslim harus melafalkan niat di dalam hati yang berbarengan dengan pelaksanaan takbiratul ihram. Niat shalat jenazah tidak perlu menyebutkan nama orang yang akan dishalatkan. Adapun lafal niat shalat jenazah adalah sebagaimana berikut:

Niat untuk jenazah laki-laki:

أُصَلِّي عَلَى هَذَا الْمَيِّتِ أَرْبَعَ تَكْبِيرَاتٍ (اِمَامًا / مَأْمُوْمًا) فَرْضَ كِفَايَةٍ لِلّٰهِ تَعَالَى

Ushalli ‘ala hadzal-mayyiti arba‘a takbiratin (imaman/ma’muman) fardha kifayatin lillahi ta‘ala.

Artinya: “Aku niat shalat atas jenazah (laki-laki) ini empat kali takbir (menjadi imam/makmum) fardhu kifayah karena Allah Ta‘ala.”

Niat untuk jenazah perempuan:

أُصَلِّي عَلَى هَذِهِ الْمَيِّتَةِ أَرْبَعَ تَكْبِيرَاتٍ (اِمَامًا / مَأْمُوْمًا) فَرْضَ كِفَايَةٍ لِلّٰهِ تَعَالَى

Ushalli ‘ala hadzihil-mayyitati arba‘a takbiratin (imaman/ma’muman) fardha kifayatin lillahi ta‘ala.

Artinya: “Aku niat shalat atas jenazah (perempuan) ini empat kali takbir (menjadi imam/makmum) fardhu kifayah karena Allah Ta‘ala.”

2. Berdiri 

Sebagaimana shalat pada umumnya, dalam melaksanakan shalat jenazah pun diharuskan berdiri bagi yang mampu. Hanya saja ada perbedaan yang cukup mencolok, yakni di dalam shalat jenazah hanya berdiri dan tidak ada ruku, sujud, maupun duduk tasyahud. 

3. Takbir Pertama dan Membaca Al-Fatihah

Takbir dalam shalat jenazah dilakukan sebanyak empat kali secara berurutan. Setiap selesai takbir dilanjutkan dengan melafalkan bacaan dan doa yang berbeda, yaitu sebagaimana berikut:

Setelah takbir pertama membaca surat Al-Fatihah:

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ﴿١﴾ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ ﴿٢﴾ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ﴿٣﴾ مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ ﴿٤﴾ إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ ﴿٥﴾ اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ ﴿٦﴾ صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّينَ ﴿٧

Bismillahir-rahmanir-rahim (1), al-hamdu lillahi rabbil-‘alamin (2), ar-rahmanir-rahim (3), maliki yaumid-din (4), iyyaka na‘budu wa iyyaka nasta‘in (5), ihdinas-shirathal-mustaqim (6), shirathal ladzina an‘amta ‘alaihim ghairil-maghḍubi ‘alaihim walad-dhallin (7).

Artinya: “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang (1). Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam (2). Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang (3). Pemilik hari Pembalasan (4). Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan (5). Bimbinglah kami ke jalan yang lurus (6). (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat (7).”

4. Takbir Kedua dan Membaca Shalawat

Setelah takbir kedua membaca shalawat Nabi:

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ 

Allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammad, wa ‘ala ali sayyidina Muhammad.

Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad, dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad.”

Shalawat versi lengkap:    

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

Allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammad wa ‘ala ali sayyidina Muhammad kama shallaita ‘ala sayyidina Ibrahim wa ‘ala ali sayyidina Ibrahim, wa barik ‘ala sayyidina Muhammad wa ‘ala ali sayyidina Muhammad, kama barakta ‘ala sayyidina Ibrahim wa ‘ala ali sayyidina Ibrahim, fil-‘alamina innaka hamidun majid.

Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan rahmat kepada junjungan kami Nabi Ibrahim dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Ibrahim. Dan limpahkanlah keberkahan kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan keberkahan kepada junjungan kami Nabi Ibrahim dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Ibrahim. Di seluruh alam, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia.”

5. Takbir Ketiga dan Membaca Doa

Doa untuk jenazah laki-laki:

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ

Allahumma-ghfir lahu warhamhu wa ‘afihi wa‘fu ‘anhu wa akrim nuzulahu, wa wassi‘ madkhalahu.

Artinya: “Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, selamatkanlah dia, maafkanlah dia, muliakanlah tempat tinggalnya, dan lapangkanlah kuburnya.”

Doa versi lengkap:

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ اْلأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ

Allahumma-ghfir lahu warhamhu wa ‘afihi wa‘fu ‘anhu, wa akrim nuzulahu, wa wassi‘ madkhalahu, waghsilhu bil-ma’i wats-tsalji wal-baradi, wa naqqihi min al-khathaya kama naqqaitats-tsawbal-abyadha minad-danas, wa abdilhu daran khayran min darihi, wa ahlan khayran min ahlihi, wa zawjan khayran min zawjihi, wa adkhilhul-jannata, wa a‘id-hu min ‘adzabil-qabri wa ‘adzabin-nar.

Artinya: “Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, selamatkanlah dia, dan maafkanlah dia. Muliakanlah tempat tinggalnya, lapangkanlah kuburnya, bersihkanlah dia dengan air, salju, dan embun. Sucikanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau menyucikan pakaian putih dari kotoran. Gantilah rumahnya dengan rumah yang lebih baik dari rumahnya, keluarganya dengan keluarga yang lebih baik dari keluarganya, dan pasangannya dengan pasangan yang lebih baik dari pasangannya. Masukkanlah dia ke dalam surga, dan lindungilah dia dari siksa kubur dan siksa neraka.”

Doa untuk jenazah perempuan:

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهَا وَارْحَمْهَا وَعَافِهَا وَاعْفُ عَنْهَا، وَأَكْرِمْ نُزُلَهَا، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهَا

Allahumma-ghfir laha warhamha wa ‘afiha wa‘fu ‘anha wa akrim nuzulaha, wa wassi‘ madkhalaha.

Artinya: “Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, selamatkanlah dia, maafkanlah dia, muliakanlah tempat tinggalnya, dan lapangkanlah kuburnya.”

Doa versi panjang:

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهَا وَارْحَمْهَا وَعَافِهَا وَاعْفُ عَنْهَا، وَأَكْرِمْ نُزُلَهَا، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهَا، وَاغْسِلْهَا بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهَا مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ اْلأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهَا دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهَا، وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهَا، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهَا، وَأَدْخِلْهَا الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهَا مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ

Allahumma ighfir laha, warḥamha, wa ‘afiha, wa‘fu ‘anha. Wa akrim nuzulaha, wa wassi‘ madkhalaha, waghsilha bil-ma’i wats-tsalji wal-baradi. Wa naqqiha minal-khaṭaya kama naqqaytats-tsawbal-abyadha minad-danas. Wa abdilha daran khayran min dariha, wa ahlan khayran min ahliha, wa zawjan khayran min zawjiha. Wa adkhilhal-jannata, wa a‘idhha min ‘adzabil-qabri wa ‘adhabin-nar.

Artinya: “Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, selamatkanlah dia, dan maafkanlah dia. Muliakanlah tempat tinggalnya, lapangkanlah kuburnya, bersihkanlah dia dengan air, salju, dan embun. Sucikanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau menyucikan pakaian putih dari kotoran. Gantilah rumahnya dengan rumah yang lebih baik dari rumahnya, keluarganya dengan keluarga yang lebih baik dari keluarganya, dan pasangannya dengan pasangan yang lebih baik dari pasangannya. Masukkanlah dia ke dalam surga, dan lindungilah dia dari siksa kubur dan siksa neraka.”

6. Takbir Keempat dan Membaca Doa

Doa untuk jenazah laki-laki:     

اللَّهُمَّ لاَ تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ وَلاَ تَفْتِنَّ بَعْدَهُ وَاغْفِرْلَناَ وَلَهُ

Allahumma la tahrimna ajrahu wa la taftinna ba’dahu waghfir lana wa lahu

Artinya: “Ya Allah, janganlah Engkau haramkan kami dari pahalanya, dan jangan Engkau timpakan fitnah kepada kami sepeninggalnya. Ampunilah kami dan dia.”

Doa untuk jenazah perempuan:   

اللَّهُمَّ لَا تَحْرِمْنَا أَجْرَهَا وَلَا تَفْتِنَّا بَعْدَهَا وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهَا

Allahumma la tahrimna ajraha wa la taftinna ba‘daha, waġhfir lana wa laha.

Artinya: “Ya Allah, janganlah Engkau haramkan kami dari pahalanya, dan jangan Engkau timpakan fitnah kepada kami sepeninggalnya. Ampunilah kami dan dia.”

7. Salam

Setelah rangkaian dilaksanakan kemudian ditutup dengan mengucapkan salam dengan menoleh ke kanan dan ke kiri sambil mengucapkan: 

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Assalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh 

Artinya: “Semoga keselamatan, kasih sayang, dan keberkahan dari Allah tercurah atas kalian”.

Demikian tata cara melaksanakan shalat jenazah. Dengan melaksanakannya, umat Islam dapat menunaikan kewajiban fardu kifayah serta memberikan doa dan penghormatan terakhir kepada saudara seiman yang telah meninggal dunia. Wallahu a’lam.(Redaksi swanara)

scroll to top