Jember – Seperti biasa, Presiden Laskar Shalawat Nusantara, Gus Fawait, saat ini melakukan safari ramadhan di Desa Pringgodani, Kecamatan Sumber Jambe, Kabupaten Jember. Minggu (24/03/2024).
Dan seperti biasa pula, dalam kegiatan safari ramadhan tersebut, Gus Fawait selalu menyampaikan dan mengajak masyarakat untuk cinta shalawat, beliau juga selalu menginginkan untuk mengentas kemiskinan, kesejahteraan petani, buruh tani, nelayan, pedagang non formal, dan lainnya, serta memprioritaskan pendidikan bagi anak anak mereka.
Untuk menata Jember yang lebih baik, apalagi dengan persoalan faktor kemiskinan, pertanian, juga persoalan kekurangan pupuk, menurut Gus Fawait mengatakan “Yang pertama, Alhamdulillah kita kembali bisa menyapa warga di ujung Utara perbatasan dengan kabupaten Bondowoso dan kita lihat memang kalau tadi sepanjang jalan kemiskinan betul – betul masih banyak di Jember, khususnya didaerah Jember Utara, dan kemiskinan itu paling banyak di pedesaan, rata rata petani dan buruh tani, kalau tadi saya sampaikan kemiskinan dijember harus ditangani dengan serius, salah satunya bagaimana pengentasan kemiskinan didesa, kalau kita ingin Mengurai kemiskinan maka pembangunan harus Bertumpuh pada desa, contohnya bagaimana gaji perangkat desa dilayakkan, gaji RT/RW, Gaji Posyandu dilayakkan, untuk itu kedepan kita benahi lagi.” Tutur Gus Fawait.
“Kalau gaji perangkat desa itu dinaikkan, maka perputaran keuangan didesa akan bergeliat, maka itu akan membuat perputaran keuangan di desa akan baik, itu berdampaknya pada pendapatan dan kemiskinan, kemudian petani atas kelangkaan pupuk, ini memang akan menjadi sebuah masalah kalau dibiarkan, tapi harus kita Carikan solusi, contoh bagaimana seandainya pupuk subsidi ini, satu pendataannya, yang kedua kalau memang betul – betul pupuk kurang maka pemerintah bisa bagaimana pupuk non subsidi dibagikan kepada orang yang tepat dengan harga subsidi, petani tidak akan keberatan, yang penting pupuknya ada dan harganya memang layak seperti pupuk subsidi.” Ujar Presiden Laskar Shalawat Nusantara.
“Yang terakhir, pastikan bahwa anak anak orang miskin, anak anak buruh tani, anak RT/RW yang jadi garda terdepan dari pembangunan didesa, anak anak guru ngaji, anak anak guru honorer, harus dibantu oleh kita untuk bisa masuk ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, dengan memberikan bantuan bea siswa pendidikan, yang intinya bahwa Jember harus serius untuk menangani kemiskinan, artinya kalau tidak ditangani secara serius dengan tepat dan cepat, jangan alon Alon pokok klakon, masyarakat itu tidak hanya butuh teori, tapi mereka butuh bagaimana perutnya terisi, kami berkomitmen kedepan dijember harus bisa bersinergi dan menguatkan program dari pemerintah pusat.” Jelasnya.
( Bambang Sugiharto )