Brebes-ProgramKosabangsa merupakan program pendanaan dari Ditjen Diktiristek melalui DRTPM untuk menjembatani kolaborasi dalam pengembangan dan penerapan IPTEKS yang dihasilkan oleh perguruan tinggi untuk dapat dimanfaatkan bagi kebutuhan masyarakat.
Permasalahan penumpukan sampah terjadi karena sampah yang diangkut dari rumah rumah warga masih tercampur antara organic dan non organik dan belum semua masyarakat Kutamendala berpartisipasi aktif memanfaatkan bank sampah.
Adanya Peraturan Desa (Perdes) tentang penanganan pengelolaan sampah belum diimbangi gerakan nyata untuk menggerakkan masyarakat mengelola sampah.
Pada sisi lain, pada saatnya peraturandesa diterapkan secara masif maka diperlukan sistem pengelolaan bank sampah dan introduksi teknologi yang lebih baik agar bank sampah Desa Kutamendala mampu menjadi bank sampah induk (BSI).
Universitas Peradaban (UP) dan Universitas Sebelas Maret (UNS) melalui program Kosabangsa berkomitmen untuk terlilbat pemasalahan sampah di Desa tersebut.
Penugasan program kosabangsa diberikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi kepada UP dan UNS tahun 2023 berjudul Rekayasa Sosial dan Teknologi Mesin Pencacah Sampah Organik dan Anorganik untuk Meningkatkan Nilai Ekonomis Sampah.
Kegiatan pertama dilakukan 04 November 2023 bertempat di aula Desa Kutamendala dilakan Focus Group Discussion (FGD. Hadir pihak UNS dan tim UP, kepala desa, kelompok KSM Sapoe Bumi.
Kegiatan tersebut dihadiri 25 peserta. Kegiatan tersebut menggali kebutuhan, masalah dan teknologi yang digunakan pengolahan sampah. Hasil FGD menjadi dasar merancang pemberdayaan oleh tim kosabangsa.(Redaksiswanara)
great article