Polsek Karangrayung Datangi TKP Seorang Petani Meninggal Saat Menebang Pisang

1-342-768x576-1.jpg

Grobogan – Nasib nahas dialami Mb (69) seorang petani asal Sumberjosari, Karangrayung, Grobogan yang ditemukan meninggal di kebun dekat pemakaman umum. Ia ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia dengan ceceran darah di sekitar kaki.

Kapolres Grobogan AKBP Dedy Anung Kurniawan melalui Kapolsek Karangrayung Polres Grobogan Kompol Muslih menyampaikan, korban ditemukan oleh saksi dalam posisi telentang dengan ceceran darah di kaki.

Atas kejadian itu, kemudian dilaporkan ke Polsek Karangrayung Polres Grobogan. Setelah menerima laporan, anggota Polsek Karangrayung dan tim Inafis Polres Grobogan bersama tim medis dari Puskesmas Karangrayung mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah tempat kejadian perkara ( TKP ).

Dari olah TKP, petugas menemukan sebuah sabit yang menurut keterangan dari pihak keluarga korban, sabit itulah yang digunakan untuk menebang pohon pisang di tanah garapan yang berada di sekitar hutan.

Kapolsek Karangrayung Polres Grobogan Kompol Muslih menyampaikan, bahwa dari hasil olah tempat kejadian perkara dan keterangan saksi, korban diduga meninggal karena terkena sabit yang digunakan untuk menebang pohon pisang di tanah garapannya.

Kapolsek Karangrayung, Kompol Muslih menyampaikan, bahwa dari hasil olah tempat kejadian perkara dan keterangan saksi, korban diduga meninggal karena terkena sabit yang digunakan untuk menebang pohon pisang di tanah garapannya.

“Diduga, saat menebang pohon pisang, korban terlalu kencang mengayunkan sabit. Akibatnya begitu batang pohon pisang putus, sabit lepas dan mengenai betis kaki kanan korban,” kata Kompol Muslih.

Menurut Kompol Muslih, dugaan itu dikuatkan dengan hasil pemeriksaan tim medis dari Puskesmas Karangrayung I.

“Terdapat luka sobek pada betis kaki kanan korban cukup dalam dan korban kehabisan darah sehingga meninggal dunia,” kata Kompol Muslih.

Korban diperkirakan meninggal karena kehabisan darah akibat kakinya terkena sabit.

“Dari hasil pemeriksaan, petugas tidak menemukan tanda-tanda bekas kekerasan pada tubuh korban,” pungkas Kompol Muslih.(Redaksiswanara)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

scroll to top