Alkisah sebagaimana disebutkan dalam Kitab Para Nabi dari Adam sampai Isa karya _Sayyid Ni’matuLLOH Al-Jazairi_ diceritakan bahwa tatkala Raja Mesir suami dari Siti Zulaikha meninggal dunia, maka naiklah bendahara kerajaan menjadi Raja Mesir dan yang menjadi bendahara kerajaan saat itu adalah Nabi Yusuf.
Raja Mesir meninggal pada saat musim paceklik selama tujuh tahun yang mengakibatkan banyak dari rakyat masyarakat Mesir menjadi miskin, termasuk keluarga kerajaan dan Siti Zulaikha, sehingga Siti Zulaikha terpaksa meminta-minta.
Orang-orang Mesir menyarankan kepadanya : “Wahai Zulaikha, lebih baik engkau duduk saja menunggu Sang Raja keluar dan mintalah bantuan kepadanya”.
Siti Zulaikha menjawab : “Aku malu kepadanya”.
Namun orang-orang Mesir terus menerus mendesaknya agar Siti Zulaikha meminta bantuan kepada Raja.
Maka, tatkala Nabi Yusuf sebagai Raja Mesir keluar dengan iring-iringan pengawalnya, Siti Zulaikha bangun berdiri sambil mengatakan : “_*Segala puji bagi Tuhan yang telah menjadikan Raja dan keluarganya sebagai budak akibat paceklik panjang disebabkan kemaksiatan yang dilakukannya, dan Dia menjadikan budak sebagai raja karena ketaatannya”*_.
Nabi Yusuf AS berkata kepada Siti Zulaikha yang saat itu sudah lanjut usia sehingga Nabi Yusuf hampir tidak mengenalinya lagi : “_*Bukankah engkau dahulu yang memperlakukan aku begini dan begitu?*_ ‘.
Siti Zulaikha menjawab : ” Wahai baginda raja, janganlah baginda mencelaku karena sesungguhnya aku telah diberi cobaan dengan tiga perkara yang tidak seorangpun diberi cobaan seperti itu “.
Nabi Yusuf bertanya : “Cobaan apa itu”?
Siti Zulaikha menjawab : _*Pertama*_, aku diberi cobaan dengan kecintaanku kepadamu, sedangkan اَللّهُ ﷻ tidak menciptakan seorang pun yang lebih tampan darimu. _*Kedua*_, aku telah diberi cobaan dengan kecantikanku yang tidak seorang perempuan pun di Mesir ini yang lebih cantik dariku dan tidak ada orang yang lebih banyak hartanya melebihi aku. _*Ketiga*_, aku telah diberi cobaan dengan suami yang impoten’.
Lalu Nabi Yusuf berkata kepada Siti Zulaikha : “Apa keperluanmu”?
Siti Zulaikha kemudian berkata : “Hendaklah baginda memohon kepada اَللّهُ ﷻ agar Dia mengembalikan kepadaku kemudaanku”.
Akhirnya Nabi Yusuf memohon kepada اَللّهُ ﷻ, maka Dia mengembalikan kepada Siti Zulaikha kemudaannya.- Kemudian Nabi Yusuf menikahinya, sedangkan Siti Zulaikha dalam keadaan perawan.
والله اعلم بالصواب

Drs Ibnu Hajar M.Si
Alumni Pondok Pesantren Tebuireng 1980
Pondok Aren
Selasa, 04 Februari 2025
05 Rajab 1446