Kapolsek Matraman Sosialisasi Pencegahan KDRT, Tawuran Serta Judi Online Di Pisangan Baru

IMG-20240829-WA0039-768x432-1.jpg

Jakarta – Kapolsek Matraman, Kompol Suprasetyo, SH, mengadakan sosialisasi penting di Kantor Kelurahan Pisangan Baru, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait perlindungan perempuan dan anak dari kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), bahaya tawuran, serta ancaman judi online, pinjaman online (pinjol), dan bank keliling.

Acara yang berlangsung pada hari Rabu (28/8) pukul 09.00 WIB ini dihadiri oleh Lurah Pisangan Baru beserta jajaran, Ketua PKK dari tujuh RW, serta para pengurusnya. Kapolsek Matraman didampingi oleh Kanit Reskrim, Kanit Samapta, dan Kasihumas Polsek Matraman.

Dalam sambutannya, Lurah Pisangan Baru menyampaikan apresiasi kepada Kapolsek Matraman atas kepedulian dan inisiatifnya dalam mengadakan sosialisasi tersebut.

“Kami sangat berterima kasih kepada Kapolsek Matraman dan jajarannya yang telah meluangkan waktu untuk memberikan sosialisasi yang sangat bermanfaat ini. Perlindungan terhadap perempuan dan anak, serta pencegahan tawuran dan judi online, adalah isu-isu penting yang perlu kita perhatikan bersama,” ujarnya.

Kapolsek Matraman, Kompol Suprasetyo, SH, dalam paparannya, menjelaskan secara rinci berbagai topik yang dibahas dalam sosialisasi tersebut.

“Kekerasan terhadap perempuan dapat mencakup berbagai bentuk, mulai dari penderitaan fisik, seksual, hingga psikologis, termasuk ancaman, pemaksaan, atau perampasan kebebasan secara sewenang-wenang,” jelas Kompol Suprasetyo.

Ia menambahkan bahwa kekerasan dalam rumah tangga sering kali dipicu oleh kurangnya komunikasi dalam keluarga, ketidakharmonisan, serta tekanan ekonomi yang dapat memicu emosi dan pertengkaran.

Kompol Suprasetyo juga menyoroti dampak bullying terhadap anak, yang tidak hanya terjadi secara langsung tetapi juga melalui media sosial. “Anak yang sering mendapatkan kontrol berlebihan terkait penggunaan ponsel, baik itu untuk hal positif maupun negatif, dapat mengalami dampak buruk terhadap perkembangan psikologisnya,” ungkapnya.

Untuk mencegah kekerasan dalam rumah tangga, ia menyarankan agar masyarakat mengamalkan ajaran agama, berkomunikasi secara efektif dalam keluarga, serta memberikan pendidikan sejak dini kepada anak-anak untuk menghindari tindakan kekerasan. “Mediasi menjadi solusi terbaik jika terjadi permasalahan serius dalam rumah tangga,” tambahnya.

Tawuran, menurut Kompol Suprasetyo, adalah bentuk perkelahian atau kekerasan yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat dan sering kali dipicu oleh hal-hal sepele di media sosial. “Saling ejek di media sosial, membuat konten provokatif, serta pengaruh minuman keras dan narkoba menjadi pemicu utama tawuran di kalangan remaja,” terangnya.

Ia juga menjelaskan bahwa faktor lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat sangat memengaruhi perubahan perilaku anak. Dampak dari tawuran dapat sangat fatal, mulai dari luka serius hingga kematian, serta menimbulkan ketidaknyamanan dan ketakutan di lingkungan sekitar.

Untuk mengantisipasi tawuran, Kompol Suprasetyo menekankan pentingnya patroli bersama tiga pilar (Polri, TNI, dan pemerintah daerah) serta sosialisasi dan pembinaan berkelanjutan terhadap pelaku tawuran. “Ini adalah upaya kolektif yang membutuhkan kerjasama semua pihak,” tegasnya.

Kompol Suprasetyo juga membahas dampak negatif dari judi online, pinjaman online (pinjol), dan bank keliling terhadap masyarakat. Menurutnya, judi online dapat mengganggu stabilitas ekonomi keluarga. “Ketika seseorang kalah berjudi online, mereka cenderung meminjam uang melalui pinjol atau bank keliling, yang akhirnya menyebabkan kesulitan ekonomi dalam rumah tangga,” jelasnya.

Ia juga mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati dalam menggunakan data pribadi, terutama KTP, agar tidak disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. “Kita harus waspada agar tidak terjebak dalam penipuan online yang dapat merusak kehidupan sosial dan budaya di lingkungan kita,” imbuhnya.

Kegiatan sosialisasi yang berlangsung dengan aman dan tertib ini diakhiri dengan sesi tanya jawab dan dokumentasi bersama antara Kapolsek Matraman, Lurah Pisangan Baru, dan para peserta. Melalui sosialisasi ini, diharapkan masyarakat lebih memahami dan waspada terhadap berbagai ancaman yang dapat merusak keharmonisan keluarga dan lingkungan.(Redaksi swanara)

scroll to top