Polsek Kradenan Datangi TKP Seorang MD Tersengat Setrum Ikan

2-197.jpg

Grobogan – Sehari berselang usai kejadian seorang pemuda di Toroh, Grobogan, Jawa Tengah meninggal setelah tersengat aliran listrik dari accu alat setrum ikan miliknya sendiri, kejadian serupa terjadi lagi.

Kali ini, nasib nahas dialami YEP( 32 th ) seorang laki-laki asal Dusun Cangkring, Desa Grabagan, Kradenan, Grobogan, Jawa Tengah itu juga meninggal setelah tersengat aliran listrik dari accu alat setrum ikan miliknya sendiri.

Kapolres Grobogan, AKBP Dedy Anung Kurniawan melalui Kapolsek Kradenan Polres Grobogan AKP Sunarto menerangkan, kejadian itu berlangsung pada Minggu (26/2/2023) pagi hari. Awalnya, korban keluar rumah pada Sabtu, ( 25/2/2023 ) sekitar pukul 15.30 WIB untuk mencari ikan.

“Pamit dari rumahnya untuk mencari ikan, disetrum pakai 2 accu sepeda motor bertegangan 12 Volt,” terang Kapolsek Kradenan Polres Grobogan, Minggu (26/2/2023).

Hingga malam tiba, korban tak kunjung pulang ke rumah. Keluarganya pun mencarinya dengan ditemani beberapa warga, namun korban belum juga ditemukan.

Jasad korban akhirnya ditemukan warga sekitar pukul 03.30 WIB di sungai belakang rumah korban dalam kondisi sudah dalam keadaan meninggal.

Kapolsek Kradenan Polres Grobogan menyatakan, tidak ada tanda-tanda penganiayaan di tubuh korban. Pihak keluarga pun menolak jasad korban dilakukan autopsi.

AKP Sunarto, dalam pemeriksaan luar terhadap korban, terdapat luka bakar di punggung kaki kiri, serta beberapa luka di bagian tubug yang diduga akibat gigitan hewan air.

“Dari hasil pemeriksaan tersebut, penyebab meninggalnya korban diketahui akibat tersengat listrik dari seperangkat alat setrum ikan milik korban,” kata Kapolsek Kradenan Polres grobogan.

Pihaknya dalam peristiwa terebut mengamankan seperangkat alat setrum ikan dari Accu sebanyak 2 buah dengan tegangan masing-masing 12 volt. Selain itu, juga sebuah ember warna oranye.

Kapolsek Kradenan Polres Grobogan tersebut pun mengimbau kepada masyarakat agar menghindari penggunaan setrum saat mencari ikan. Sebab, selain membahayakan diri sendiri juga merusak kelestarian ikan di sungai.(Redaksi Swanara)

scroll to top