25 Dokter , Perawat Dan Nakes Lain Dari Puskesmas Kabupaten Banyumas Ikuti Pelatihan Tenaga Kesehatan Terpadu Kesehatan Jiwa

IMG-20250408-WA0062.jpg

Banyumas – Berdasarkan Data World Health Organization (WHO) menunjukan bahwa 24% pasien yang berobat ke pelayanan kesehatan primer memiliki diagnosis gangguan jiwa.

Gangguan jiwa yang sering ditemukan antara lain adalah depresi dan cemas. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas 2018), data nasional untuk gangguan mental emosional (gejala depresi dan cemas) yang dideteksi pada penduduk usia 15 tahun atau lebih, dialami oleh 9,8% penduduk atau lebih dari 19 juta jiwa; sedangkan gangguan jiwa berat (psikotik) dialami oleh 6,7 per 1000 atau lebih dari 1.700.000 jiwa.

Sebesar 14% dari gangguan psikotik tersebut atau lebih dari 200.000 kasus mengatakan pernah dipasung.

Hal ini disampaikan Direktur RSUD Banyumas, dr. Dani Esti Novia saat acara pembukaan Pelatihan Tenaga Kesehatan Terpadu Kesehatan Jiwa yang digelar di Aula Pertemuan Lantai III Gedung Thalasemia RSUD Banyumas.

“Oleh sebab itu upaya-upaya dalam peningkatan kesehatan jiwa masyarakat, pencegahan terhadap masalah kesehatan jiwa, dan intervensi dini gangguan jiwa seyogyanya menjadi prioritas dalam mengurangi gangguan jiwa berat di masa yang akan datang” lanjutnya.

Pada pelatihan yang merupakan kerjasama antara RSUD Banyumas dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas ini sejalan dengan visi dan misi RSUD Banyumas yang ada.

“Salah satu Misi RSUD Banyumas adalah mengembangkan profesionalisme sumber daya manusia khususnya SDM kesehatan baik yang berasal dari dalam maupun luar rumah sakit” jelasnya.

Agus Nugroho, S.IP.,M.Kes., Kabag Diklat Litbang dan PMKS, dalam laporannya menyampaikan bahwa peserta pelatihan berasal dari Puskesmas di wilayah Kabupaten Banyumas.

“Peserta berjumlah 25 orang yang berasal dari profesi Dokter, Perawat dan Nakes lain dari Puskesmas di Wilayah Kabupaten Banyumas” lapornya.

Para peserta akan mengikuti pelatihan mulai dari tanggal 8 April 2025 dan berakhir pada 12 April 2025 dengan metode klasikal dan mendapatkan 5 SKP.(Redaksi SWANARA)

scroll to top