Wakil Bupati Lintarti Apresiasi Penampilan Drama Tari Musikal Kumbakarna Narapati

FB_IMG_1740577491364.jpg

Banyumas – Pementasan drama tari musikal “Kumbakarna Narapati” yang digelar oleh Dewan Kesenian Banyumas di Pendopo Si Panji Purwokerto, Selasa 25 Februari 2025 malam menarik perhatian ratusan penonton.

Pementasan ini disutradarai oleh Ridwan Bungsu dengan naskah yang ditulis oleh Jarot C Setyoko, dan pengarah tari oleh Resi Aji Susilo ini digelar dalam rangka memperingati hari jadi Kabupaten Banyumas yang ke-454.

Wakil Bupati Banyumas Dwi Asih Lintarti yang ikut hadir dan menyaksikan pentas, mengapresiasi kerja keras dan kerja sama dari berbagai sanggar seni yang telah menyukseskan pementasan ini. Dia menekankan pentingnya melestarikan budaya Banyumas melalui acara seperti ini.

“Kisah Kumbakarna mengajarkan bahwa membela tanah air artinya membela nilai-nilai kebenaran dan keadilan. Betapa indahnya ketika kita menjadikan Banyumas sebagai rumah yang aman, tentram, dan penuh dengan semangat gotong royong serta toleransi,” ujar Lintarti.

Drama tari musikal ini mengisahkan tentang Kumbakarna dalam Serat Tripama, yang menjadi simbol patriotisme Jawa. Meskipun menentang perang yang dikobarkan Rahwana, Kumbakarna tetap maju ke medan laga saat negerinya hancur.

Menyadari Brubuh Alengka adalah takdir kematiannya, Kumbakarna tetap bertempur tanpa ragu, membuktikan cintanya pada tanah air di atas segalanya.

Sutradara pementasan, Ridwan Bungsu, menjelaskan, pentas ini mengisahkan tentang kepatriotisme sosok Kumbakarna yang rela berkorban untuk membela negara Astina meskipun kakaknya, Rahwana, berada di dalam kekeliruan.

“Pentas ini memiliki korelasi dengan momen terpilihnya Bupati Baru di Kabupaten Banyumas, yang diharapkan dapat menjadi senopati baru di Kabupaten Banyumas,” katanya.

Ridwan berharap agar semakin banyak lagi pertunjukan-pertunjukan seperti ini yang digelar oleh berbagai sanggar seni di Purwokerto dan Kabupaten Banyumas.

“Harapan ke depannya, semakin banyak pertunjukan-pertunjukan seperti ini, bukan hanya oleh Sanggar Jagabaya Nuswantara, tetapi juga oleh banyak sanggar lain di sudut-sudut kota Purwokerto dan Kabupaten Banyumas,” jelasnya.(Redaksi SWANARA)

scroll to top