Wahyuningtyas Utami : Makna Hari Raya Iedul Adha Dan Qurban

IMG-20230609-WA0013.jpg

Banyumas – Momentum Hari Raya Idul Adha merupakan momentum untuk berbagi kepada sesama dari yang berpunya kepada yang kurang beruntung. Selain untuk menunjukkan kepedulian kepada sesama, momentum Idul Adha yang ditandai dengan pemotongan hewan qurban merupakan perwujudan secara simbolis untuk membuang sifat “kebinatangan” yang menghalalkan segala cara dan memakan segalanya.

“Berqurban adalah salah satu cara, atau salah satu metode bagaimana kita peduli, kemudian membagi dari yang berpunya kepada yang membutuhkannya, insya Allah masyarakat kita, Indonesia ini makin hari makin maju dengan segala tantangannya, hari ini kita menunaikan ibadah itu membagi kepada yang membutuhkan,” ujarnya

“Makna qurban adalah sifat-sifat kebinatangan kita, keserakahan, makan yang engga-engga. Binatangkan tidak kenal halal haram, didepan di makan aja. Diantara sikap “kebinatangan” yang harus disingkirkan antara lain, sikap keserakahan, sifat tidak tau tatakrama, kesewenang-wenangan yang merasa kuat menubruk tanpa,” lanjut Wahyuningtyas Utami Kepada Swanara.

Hilangnya sifat kebinatangan tersebut pada akhirnya akan dapat menjadikan manusia insan yang baik sesuai dengan fitrahnya. Keikhlasan dalam ber-qurban juga sudah seyogyanya dimiliki setiap manusia yang berqurban seperti yang ditunjukkan oleh Nabi Ibrahim dan Ismail.

“Keikhlasan dari Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail hanya loyal kepada perintah Allah, perintah Tuhan mengorbankan dirinya tapi juga ada pembelajaran lain bahwa apabila kita bisa menyingkirkan sifat-sifat kebinatangan untuk menjadi betul-betul manusia seutuhnya maka insya Allah pekerjaan kita akan terjaga dari hal hal yang tidak terpuji,” Kata Wahyuningtyas Utami Bacaleg DPRD Banyumas Partai Amanat Nasional Kabupaten Banyumas Dapil Satu.

Reporter Dicky Edyano Putra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

scroll to top