Tuduhan Hoaks Isu Monopoli Bisnis Di Lapas , DPP LPPI:Stop Narasi Sesat Untuk Menyerang Menkumham

IMG-20230512-WA0053-2.jpg

Jakarta – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Lembaga Independen Pemuda Pemerhati Indonesia (LPPI) menanggapi isu miring yang menyebutkan adanya monopoli bisnis di Lapas yang dilakukan oleh seorang anak dari Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna H Laoly

belakangan ini beredar hoaks soal putra Yasonna Laoly memonopoli bisnis di penjara melalui Jeera Foundation, DPP LPPI menyampaikan, berita itu sengaja dibumingkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab patut di duga untuk kepentingan tertentu apalagi ini menjelang tahun politik

“Kami minta stop narasi negatif yang di arahkan kepada Yamitema Laoly. informasi itu dipolitisasi oleh oknum-oknum tertentu yang merasa terusik dengan kinerja dan kebijakan Kemenkumham Yasonna H Laoly di lapas ujar Ketua Umum DPP LPPI, Dedi Siregar,

Putra kelahiran Sumut ini menambahkan, Kami minta masyarakat tidak terpengaruh oleh narasi negatif seperti yang di tuduhkan kepada anak Menteri Hukum dan HAM Yasonna H. Laoly, Yamitema Laoly Tanpa dasar bukti yang jelas, pungkas Dedi.

sebagai informasi Sebuah usaha atau bisnis yang disebut monopoli itu keadaan bisnis yang dipegang secara penuh hanya oleh satu perusahaan saja dan harus disertai dengan pembuktian data yang jelas, melihat hal ini banyak terdapat usaha di wilayah Lapas seperti usaha katering, koperasi dan pelatihan dan pembinaan maka atas dasar itulah kami menilai sangat keliru dan tidak tepat apa yang dituduhan kepada anak Menteri Hukum dan HAM Yasonna H. Laoly, Yamitema Laoly

4 Replies to “Tuduhan Hoaks Isu Monopoli Bisnis Di Lapas , DPP LPPI:Stop Narasi Sesat Untuk Menyerang Menkumham”

  1. Hobert Kennett berkata:

    Insightful piece

  2. Percy Beebee berkata:

    Insightful piece

  3. great article

  4. Diplomi_orPi berkata:

    купить диплом в самаре http://www.arusak-diploms-srednee.ru/ .

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

scroll to top