Bekasi – Satu tongkrongan pemuda di Bekasi Utara, Kota Bekasi keroyok rekan sendiri.
Shaquille Fawwaz Mumtaz (20) yang menjadi korban kekerasan yang dilakukan oleh teman tongkrongannya menceritakan kronologi kejadian kepada media ini, usai membuat laporan polisi di Polres Metro Bekasi Kota, Kamis (8/6/2023).
Berawal dari cek cok perkataan lewat media sosial yang disinyalir diadu domba oleh kawan sejawatnya, dengan kata kata hinaan yang diterima saqwil yang menyakitkan hati.
“Awalnya ada yang bilang saya tengil. Akhirnya saya sempat mengundang orang itu (terlapor) datang ke rumah saya untuk diskusi kekeluargaan, supaya masalah bisa damai,” papar Shaqi sapaan akrabnya.
Namun naas, perdamaian berujung pemukulan yang dilakukan 2 (dua) pemuda terhadap Shaqi (pelapor) di depan gang rumahnya.
“Sebenarnya sudah damai, tapi tiba tiba saya ditarik keluar gang dan saya dipukul oleh (M) dan disusul saya dipukul oleh (Y) sampai terakhir saya ditendang oleh (M) dan mengeluarkan darah dari mulut saya,” cerita Shaqi.
Atas kejadian ini, korban sudah melaporkan ke pihak kepolisian dengan Nomor LP/B/1626/VI/2023/SPKT.SATRESKRIM/Restro Bks Kota/Polda Metro Jaya.
Mendengar hal tersebut, Ketua MPC PP Kota Bekasi, Aries Budiman menyatakan sikap atas kejadian yang dialami oleh anggota SAPMA PP Kota Bekasi (Shaqi), jadi korban pengeroyokan.
“Pelaku wajib ditangkap. Gak ada kasihan lagi karena kurang ajar itu pukulin orang di rumahnya sendiri,” tegas Aries.
Menurutnya penangkapan uatajb dilakukan untuk efek jera, karena sudah berani datang ke rumah orang di waktu mendekati tengah malam dan mengeroyok orang lain.
“Saya harap kepolisian tindak tegas. Dan setiap tongkrongan anak muda harus ada pembinaan lebih aktif kedepannya,” pungkasnya berharap.
saat ini perkara tersebut sudah dalam penanganan pihak Polres Metro Bekasi Kota.(Redaksiswanara)
