Tim Pemulihan Trauma Korban Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi , Ini Tugasnya

trauma-healing-768x512-1.jpg

NTT – Polri memberangkatkan tim trauma healing dari Biro Psikologi Staf Sumber Daya Manusia (SSDM) ke Flores Timur. Tim ini bertugas membantu pemulihan psikologis warga yang menjadi korban serta terdampak bencana alam erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.

Kepala Biro Psikologi SSDM Polri, Brigjen Kristiyono mengatakan, tim mendatangi langsung ke lima titik posko pengungsian. Yakni Posko Ile Gerong, Posko Bokang, Posko Epu Tobi, Posko Konga, dan Posko Lewolaga.

Dia mengatakan, pendekatan trauma healing ini tidak hanya berbasis psikologi klinis, tetapi juga melibatkan pendekatan humanis dan budaya lokal.

“Kami memahami bahwa masyarakat di Flores Timur memiliki kearifan lokal yang kuat. Oleh karena itu, kami berupaya mengintegrasikan nilai-nilai budaya dalam proses pemulihan ini agar lebih relevan dan diterima oleh warga,” katanya, Senin (18/11/2024).

Dia kemudian menerangkan anak-anak menjadi yang paling terdampak secara psikologis akibat bencana ini.

Oleh sebab itu, tim trauma healing mengadakan berbagai kegiatan interaktif, seperti permainan edukasi, permainan energizer.

“Dan kegiatan menari yang dirancang untuk mengalihkan perhatian mereka dari pengalaman traumatis serta memulihkan kemampuan dalam menjalin kontak sosial. Tim Psikologi SSDM Polri memberikan energizer kepada kurang lebih 150 anak disetiap posko yang di datangi,” tutur Kristiyono.

Kristiyono menyampaikan anak-anak seringkali tidak bisa mengungkapkan perasaan mereka secara verbal. Sehingga pendekatan melalui permainan, bernyanyi, dan kegiatan interaktif lainnya sangat efektif untuk meredakan ketegangan emosional mereka.

“Tim melakukan kegiatan energizer kepada anak-anak yang berada dalam posko dengan rentang pendidikan mulai dari SD sampai dengan SMP. Lalu pemberian dukungan logistik setelah sesi energizer yang dibantu oleh Polwan Polres Flores Timur,” ujar Kristiyono.

Pada kesempatan yang sama Pikolog Madya Biro Psikologi Staf Sumber Daya Manusia (SSDM), Kombes Yenny Rosmalawati Dewi, menyebut orang dewasa yang berada di pengungsian juga diberikan perhatian khusus melalui sesi terapi pernafasan yang bisa diaplikasikan secara individu maupun kelompok.

Pendekatan ini dilakukan untuk meredakan rasa cemas serta memastikan mereka mendapatkan perhatian dalam situasi yang penuh tekanan.

“Sesi relaksasi menggunakan teknik Pernafasan Lima Jari dan Teknik Grounding diberikan kepada kategori dewasa,” sambung Yenny.

Dia berharap layanan psikologi ini membuat trauma warga tak berkepanjangan. Dia juga menuturkan kehadirannya falam rangka memastikan persiapan logistik polres untuk para pengungsi.

“Kunjungan dan layanan Tim Psikologi Mabes Polri dapat meningkatkan keceriaan serta motivasi anak-anak yang terdampak bencana erupsi. Lalu pemberian layanan psikologi menggunakan Teknik Relaksasi Pernafasan Lima Jari dan Teknik Grounding mampu meredakan tingkat kecemasan warga khususnya pada pengungsi kategori Dewasa,” jelas Yenny.(Redaksi swanara)

scroll to top