Padang Lawas Utara – Seorang bocah perempuan, ABP (9), akhirnya ditemukan meninggal dunia usai terseret arus Sungai Batang Pane di Desa Sungai Durian, Kecamatan Padang Bolak, Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta), Kamis (23/3/2023) dini hari.
Kapolres Tapanuli Selatan (Tapsel), AKBP Imam Zamroni, SIK, MH, dalam keterangan resminya menjelaskan, sebelum meninggal dunia, korban berangkat ke Sungai untuk mandi-mandi menjelang puasa (Marpangir), pada Rabu (22/3/2023) sore.
Bocah Paluta Terseret Sungai
Pencarian : Personel Polsek Padang Bolak saat melakukan upaya pemcarian terhadap korban
Kapolres melanjut, sebelum terseret arus Sungai, bocah perempuan itu berangkat ke tempat Pemandian bersama Ibunya, KH (45) beserta saudaranya, NKH (14) dari Rumahnya yang ada di Lingkungan I, Kelurahan Pasar Gunung Tua, Kecamatan Padang Bolak, Kabupaten Paluta.
Kemudian, setiba di lokasi pemandian, baik korban maupun NKH, lanjut Kapolres, sebelum kejadian nahas itu terjadi, saling berpegangan. Korban memegang NKH dengan menarik baju saudaranya itu. Entah bagaimana, keduanya mandi hingga ke tengah Sungai.
“Setelah sampai di tengah Sungai, pengangan tangan korban terlepas dari baju saudari NKH. Akibatnya, korban terseret aliran sungai,” sebut Kapolres.
Tak Bisa Berenang
Situasi semakin tak karuan. Ternyata, korban tak bisa berenang, hingga ia makin terseret aliran arus Sungai. Malangnya, NKH yang melihat itu, hanya diam saja. Tak ada upaya menolong mau pun berteriak meminta pertolongan.
Padahal, saat kejadian, banyak personel Polri yang sedang pengamanan. Begitu juga dengan masyarakat lain yang sangat ramai di lokasi pemandian, karena jelang Ramadan.
“Setelah pulang ke Rumah, saudari NKH baru menceritakan kejadian hanyutnya korban kepada nenek dan orang tua korban. Orang tua korban begitu syok. Ia menyangka korban sudah pulang duluan bersama saudari NKH,” terang Kapolres.
Mendengar hal tersebut, orang tua korban sangat panik. Ia lantas melaporkan hal itu ke aparat setempat. Selanjutnya, warga setempat, BPBD Paluta, bersama personel Polsek Padang Bolak melakukan pencarian korban di Sungai dengan peralatan seadanya.
Kapolres mengaku, awalnya pencarian tak membuahkan hasil hingga berlangsung dini hari esoknya. Dan pada akhirnya, petugas dan masyarakat berhasil temukan jenazah korban. Saat petugas menemukannya, korban terseret lebih kurang 1 Km dari tempat hanyutnya di awal.
“Petugas, lalu membawa korban ke Rumah orang tuanya (Rumah Duka). Orang tuanya juga telah membuat surat permohonan agar tidak ada otopsi bagi korban,” kata Kapolres.(Redaksiswanara)
Insightful piece
Outstanding feature
Insightful piece
Excellent write-up
Приобретение диплома ПТУ с сокращенной программой обучения в Москве