Subsatgas Si Ipar Operasi Rasaka Cartenz 2025 Polresta Didik Anak Yang Putus Sekolah

WhatsAppImage2025-07-24at18.11.10_1bc7a41e_729811-scaled.jpg

Jayapura – Program Operasi Rasaka Cartenz 2025 Polresta Jayapura Kota melalui Subsatgas Si Ipar terus menunjukkan komitmennya dalam mendekatkan diri kepada masyarakat, khususnya anak-anak. Sebuah inisiatif untuk mengajar anak-anak usia dini yang tidak melanjutkan pendidikan formal dan belum mampu membaca, menulis, serta berhitung (calistung).

Kegiatan ini menyasar anak-anak di wilayah-wilayah pemukiman padat penduduk yang tergolong minim akses pendidikan. Dengan pendekatan humanis dan penuh kasih sayang, personel Subsatgas Si Ipar hadir sebagai pengajar sekaligus pembimbing, membawa harapan dan ilmu pengetahuan dasar bagi generasi muda yang sebelumnya terabaikan.

Kasubsatgas Si Ipar Polresta AKP Jhon P. Lerech ketika dikonfirmasi mengatakan, dalam proses pembelajaran, personel polisi tidak hanya mengajar secara lisan, namun juga aktif membagikan materi tulis berupa huruf, angka, gambar, serta soal-soal latihan dasar.

Metode belajar dibuat menarik dan interaktif, agar anak-anak lebih mudah menyerap pengetahuan dan merasa nyaman berinteraksi dengan aparat kepolisian, ujarnya.

Lanjut AKP Lerech menerangkan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata kehadiran Polri sebagai sahabat dan pelindung masyarakat, khususnya dalam menciptakan generasi muda yang cerdas dan berdaya saing.

Kami tidak hanya hadir untuk menjaga keamanan, tetapi juga membangun masa depan anak-anak Papua lewat pendidikan, ungkapnya.

Ia juga menambahkan, program Polisi Pi Ajar ini mendapat sambutan positif dari para orang tua dan tokoh masyarakat setempat. Mereka mengaku sangat terbantu karena anak-anak mereka kini mulai mengenal huruf dan angka, serta memiliki semangat belajar yang sebelumnya tidak terlihat. Kegiatan ini juga membuka ruang komunikasi yang lebih akrab antara polisi dan warga.

Subsatgas Si Ipar berkomitmen akan terus melakukan pendampingan secara berkala dan berkelanjutan, agar anak-anak yang semula tidak bisa calistung, dapat mengejar ketertinggalan dan termotivasi untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang formal. Hal ini sejalan dengan tujuan Operasi Rasaka Cartenz 2025, yaitu mewujudkan Papua yang aman, cerdas, dan sejahtera.(Redaksi swanara)

scroll to top