Silaturahmi Petani Tebu bersama Ketua Umum PP Muhamadiyah Dan Forkompinda Kab Rembang

IMG-20240812-WA0052-2-768x576-1.jpg

Rembang – Untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, Ketua Umum PP Muhamadiyah Prof Dr. Haedar Nashir, M.Si. bersama Forkompinda Kab Rembang dan petani tebu melaksanakan silahturahmi bertempat di lokasi Pabrik PT Wadah Karya Rembang (PG Rembang) desa Kemadu Kec. Sulang Kab. Rembang Jateng, Senin (12/08/2024) siang.

Hadir dalam kegiatan tersebut Bupati Rembang H. Abdul Hafidz, S. Pdi, Kapolres Rembang diwakili Kompol M. Fadhlan, S.H., S.I.K., M.H., Dandim Rembang diwakili Perlu Heri M., Ketua PN Rembang Lisna, SH, M.Hum, Kajari Rembang I Wayan Eka Widdiyara, S.H., Ketua DPRD Kab Rembang Bp Supadi, Ketua Komisi B DPRD Kab. Rembang, Kepala Dinas pertanian dan pangan Kab. Rembang Agus Iwan Haswanto, Camat Sulang Arief Dwi Sulistyo, SSTP, M. Si, Kapolsek Sulang AKP Yun Iswandi, SH, Danramil Sulang Kapt. CBA Hendrik, Kades Kemadu M. Juwahir, Letjen (purnawirawan) H. Bibit Waluyo, Direktur PT. Mandiri Palmera Agrindo bp. Freddie Maturbong, Direktur utama PT. Wadah Karya Bp. Lie Kanadjaya, Petani Tebu dan Petani Tembakau.

Sambutan Bupati Rembang H. Abdul Hafidz, S. Pdi, ” Ada 8900 Hektare diwilayah rembang sudah eksis ditanami tebu dan alhamdulilah hari ini dengan kegiatan ini menjadi angin segar, karena ada penelitian sehingga bisa bermanfaat bagi para petani tebu. Pernah ada penelitian dari thailand selama 3 bulan menyatakan bahwa sejelek – jeleknya tanah di rembang, itu sebaik-baiknya di Thailand, ” Ucapnya.

Lanjutnya, Kenapa petani tebu di rembang kurang maju, maka dari itu adanya kerjasama dengan Muhammadiyah nanti kedepan bisa bermanfaat dan bisa menjadi lebih maju. Selama saya menjabat Bupati perekonomian di rembang surplus/meningkat terus.

” Adanya tembakau dan tebu juga bisa menambah gairah para petani kita, saat ini pertumbuhan ekonomi di Kab. Rembang terus meningkat, investasi semakin banyak dan pengangguran terendah di Jateng, hanya masalahnya kemiskinan masih tinggi sekitar 14%. Ada analisa bahwa faktor geografis kita tidak menguntungkan, kita terus berupaya semoga kedepan kemiskinan bisa teratasi, ” Tutup H. Abdul Hafidz.

Kegiatan dilanjutkan Penandatanganan memorandum of Understanding (MoU) Penelitian dan pengembangan varietas tebu untuk konversi lahan terbengkalai antara Perguruan tinggi Muhammadiyah dan PT. Wadah Karya Rembang.

Seremoni panen Demonstration plot ( Demplot) tebu 2024 PT. Wadah Karya Rembang bersama PT. Mandiri Palmera Agrindo yang dilanjutkan dengan seremoni giling tebu untuk pembuatan gula merah.(Redaksi swanara)

scroll to top