PALI – Hari Senin, 29 April 2024, menjadi momen penting bagi Polsek Tanah Abang di bawah komando AKP. Darmawansyah, SH. MH, karena tim personelnya turun melakukan pengecekan dan monitoring terhadap debit air Sungai Lematang di wilayah Kecamatan Tanah Abang, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI).
Dalam rangka yang sama, Polsek Tanah Abang juga melibatkan sejumlah instansi terkait untuk mengantisipasi dampak banjir yang mungkin terjadi. Wilayah Kecamatan Tanah Abang, Kabupaten PALI, memiliki 11 desa yang berada di sepanjang pinggiran Sungai Lematang.
Di antara desa-desa tersebut, Desa Curup dan Desa Sukaraja menjadi fokus utama karena mulai terdampak naiknya debit air akibat cuaca ekstrem. Desa Curup mengalami kenaikan air hingga mencapai 30-60 cm, sementara Desa Sukaraja menghadapi kenaikan 15-30 cm.
Cuaca ekstrem dengan curah hujan tinggi menjadi penyebab utama dari kenaikan debit air ini. Hal ini mengancam pemukiman warga, terutama yang mayoritas berupa rumah panggung kayu di kedua desa tersebut.
“Tingginya debit air Sungai Lematang tidak hanya berasal dari curah hujan lokal, tetapi juga dipengaruhi oleh kiriman air dari daerah hulu Sungai Lematang, seperti Pagar Alam, Kabupaten Lahat, dan Kabupaten Muara Enim,” ungkap Kapolsek Tanah Abang AKP. Darmawansyah, SH. MH,
Lanjutnya, Kondisi ini diperparah dengan masuknya musim hujan intensitas tinggi di wilayah hukum Polsek Tanah Abang. Untuk menghadapi potensi banjir yang semakin meningkat, koordinasi antarinstansi menjadi sangat penting.
“Polsek Tanah Abang berupaya membentuk posko banjir di Desa Curup dan Desa Sukaraja dengan melibatkan BPBD Kabupaten PALI, Kecamatan Tanah Abang, Puskesmas Tanah Abang, serta pemerintah setempat,” ucapnya
AKP Darmawansyah juga menyampaikan Selain itu, upaya tanggap darurat juga dilakukan dengan mengalokasikan bantuan sembako dan air bersih dari Dinas Sosial Kabupaten PALI untuk warga yang terdampak banjir.
Pihak Dinas Kesehatan juga turut berperan dalam menyediakan bantuan obat-obatan untuk mengantisipasi timbulnya penyakit akibat dampak banjir ini. Dengan langkah-langkah koordinasi dan penanganan yang terencana, diharapkan dampak buruk dari tingginya debit air Sungai Lematang dapat diminimalisir dan masyarakat dapat terlindungi dengan baik.(Redaksi swanara)