Kudus – Selama Ramadan, meriam buatan berbahan paralon ataupun kaleng dengan bahan bakar spiritus marak digunakan anak-anak untuk menjelang berbuka puasa, setelah tarawih, ataupun setelah sahur.
Padahal, meriam yang bisa menimbulkan ledakan dari hasil pemantik korek gas, yang tercampur dari gas hasil semprotan spiritus itu sangat membahayakan dan bisa menimbulkan korban. Polres Kudus kini tengah mengantisipasi timbulnya korban yang diakibatkan ledakan dari meriam buatan tersebut.
Polsek jajaranpun dikerahkan untuk menggencarkan razia dan melakukan penyitaan dan pembinaan jika menemukan meriam buatan di wilayahnya masing-masing. Salah satunya Polsek Jekulo yang tengah rutin melakukan operasi dan merazia meriam buatan dengan bahan campuran spiritus.
“Kami menindaklanjuti perintah pimpinan untuk melakukan operasi pekat. Ternyata ada anak-anak yang tengah bermain meriam buatan,” kata Kapolsek Jekulo, AKP Bambang Sutaryo, Sabtu (9/4/2022).
Dari hasil razia yang dilakukannya bersama sejumlah personel tersebut, pihaknya berhasil mengamankan sejumlah perangkat meriam buatan. Meriam tersebut, dimainkan oleh anak-anak di Desa Pladen, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
“Kami berhasil amankan dua meriam, satu botol semprot spiritus, lengkap dengan pemantiknya dari korek api gas,” jelasnya.
Pihaknya mengimbau kepada anak-anak agar tak lagi bermain meriam yang bisa membahayakan diri sendiri atau orang lain itu.
“Apalagi yang sudah banyak viral terjadi korban karena bermain meriam sepiritus seperti ini,” imbuhnya.
Reporter
Yanto