Polri di Era Digital: Inovasi Pelayanan untuk Masyarakat Modern

Kepolisian Republik Indonesia sebagai salah satu institusi penegak hukum diharapkan mengedepankan aspek humanisme.

Dari sisi lain, transformasi harus membawa Korps Tri Brata ini semakin modern termasuk beradaptasi dengan dunia digital.

“Di masa sekarang ini, mengedepankan terwujudnya Polisi yang humanis merupakan suatu keharusan, karena konteks humanisme dalam pelayanan Polri berperan penting dalam membangun kepercayaan publik melalui pendekatan yang lebih empati dan memahami kebutuhan masyarakat

Peran Polri sangat vital dalam upaya pencegahan dan mitigasi dampak yang dapat terjadi dalam dunia. Siber Polri harus memperkuat penguasaan teknologi dan komitmen pimpinan dalam memberikan layanan dan perlindungan yang terbaik bagi masyarakat melalui penerapan Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE).

Transformasi Polri Menuju Era Digital

Dalam beberapa tahun terakhir, Polri telah melakukan berbagai inovasi berbasis digital. Mulai dari pengembangan aplikasi, modernisasi sistem administrasi, hingga digitalisasi layanan kepolisian.

Langkah ini sejalan dengan program pemerintah dalam mewujudkan sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE) yang lebih transparan, akuntabel, dan mudah diakses.

Salah satu bentuk nyata adalah hadirnya aplikasi SuperApp “Polri Presisi”, yang mengintegrasikan berbagai layanan seperti pembuatan SIM, pengurusan SKCK, pengaduan masyarakat, informasi tilang, hingga pelayanan darurat 110.

Dengan aplikasi ini, masyarakat tidak perlu lagi datang langsung ke kantor polisi untuk keperluan administratif, karena sebagian besar sudah bisa dilakukan secara online.

Inovasi Layanan Publik

Beberapa inovasi Polri di era digital yang menonjol antara lain:

E-Tilang dan ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement)

Sistem tilang elektronik yang dipasang di berbagai titik jalan telah membantu mengurangi praktik pelanggaran lalu lintas dan mempersempit ruang bagi pungutan liar.

Transparansi ini membuat masyarakat lebih percaya terhadap penegakan hukum lalu lintas.

Pelayanan SKCK dan SIM Online
Pengurusan dokumen kepolisian kini bisa dilakukan secara daring melalui aplikasi resmi. Hal ini sangat memudahkan masyarakat, terutama yang memiliki keterbatasan waktu.

Command Center Berbasis Teknologi
Sejumlah Polda dan Polres telah membangun command center dengan sistem pemantauan berbasis CCTV dan integrasi data untuk memantau situasi keamanan secara real time.

Layanan Pengaduan Digital
Melalui aplikasi, call center, hingga kanal media sosial resmi, Polri semakin terbuka menerima laporan maupun aspirasi masyarakat.

Hal ini menunjukkan pergeseran paradigma dari sekadar penegak hukum menjadi mitra dialogis masyarakat.

Dampak Positif bagi Masyarakat

Transformasi digital Polri memberikan dampak signifikan, antara lain:

Efisiensi waktu dan biaya dalam mengurus dokumen.

Peningkatan transparansi sehingga mengurangi potensi penyalahgunaan kewenangan.

Meningkatkan kepercayaan publik terhadap institusi Polri.

Kemudahan akses informasi terkait hukum, keamanan, dan pelayanan publik.
Tantangan di Era Digital

Meski inovasi telah berjalan, Polri juga menghadapi sejumlah tantangan.

Infrastruktur digital yang belum merata di seluruh wilayah Indonesia, keterbatasan literasi digital masyarakat, hingga ancaman kejahatan siber menjadi pekerjaan rumah yang harus ditangani.

Oleh karena itu, Polri perlu terus meningkatkan kapasitas SDM melalui pelatihan teknologi informasi, serta memperkuat sistem keamanan digital agar pelayanan publik tetap terjaga dari ancaman penyalahgunaan data.(Redaksi swanara)

scroll to top