Polres TTS Dirikan Posko Kesehatan Tangani 331 Korban Keracunan MBG

image-1-1.jpeg

TTS – Kepedulian dan gerak cepat Polri kembali terlihat di tengah masyarakat.

Menyusul meningkatnya jumlah korban dugaan keracunan massal program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), jajaran Polres TTS langsung mendirikan Posko Kesehatan Darurat (KLB) untuk membantu penanganan para korban.

Total 331 orang dilaporkan mengalami gejala keracunan, sebagian besar merupakan anak-anak sekolah. Langkah cepat Polres TTS ini mendapat apresiasi luas dari warga setempat yang merasa terbantu dengan kehadiran polisi di tengah situasi darurat.

Kapolres TTS, AKBP Hendra Dorizen, S.H., S.I.K., M.H. membenarkan pembukaan posko tersebut.

“Iya, Polres TTS membuka posko layanan medis untuk membantu penanganan korban keracunan. Langkah ini kami ambil karena jumlah korban sudah sangat banyak,” ungkap AKBP Hendra Dorizen

Posko kesehatan Polres TTS yang mulai beroperasi sejak Jumat sore menangani 15 korban yang masih dirawat, dengan dukungan tenaga medis Klinik Polres TTS dan Dinas Kesehatan setempat.

“Semua korban yang dirawat di Posko Polres dalam kondisi stabil. Kami juga menugaskan anggota untuk membantu penanganan di posko-posko lainnya,” jelasnya.

Hingga malam hari, 331 korban ditangani di empat posko KLB, yakni RSUD SoE, Polres TTS, SD GMIT SoE 2, dan Puskesmas Kota SoE. Dari jumlah tersebut, 273 orang telah pulang, sementara 58 masih menjalani perawatan intensif.

Kapolres TTS menjelaskan, para korban berasal dari 12 lokasi penerima program MBG di wilayah Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG) Kota SoE 1, di bawah naungan Yayasan Peduli Timorana Mandiri.

“Total penerima manfaat MBG ada 3.026 orang. Dari jumlah itu, 331 mengalami gejala keracunan setelah menyantap makanan yang dibagikan di 12 lokasi berbeda,” ujarnya.
Arahan Langsung dari Kapolda NTT

Sementara itu, Kabid Humas Polda NTT, Kombes Pol. Henry Novika Chandra, S.I.K., M.H., mengatakan bahwa Kapolda NTT Irjen Pol Dr. Rudi Darmoko, S.I.K., M.Si., telah memerintahkan jajarannya untuk bergerak cepat membantu masyarakat dan memastikan kondisi korban tertangani dengan baik.

“Bapak Kapolda NTT menekankan pentingnya kehadiran Polri di tengah masyarakat, tidak hanya dalam penegakan hukum, tetapi juga dalam situasi kemanusiaan. Polres TTS langsung membuka posko dan membantu tenaga kesehatan menangani korban,” ungkap Kombes Pol. Henry Novika Chandra.

Selain penanganan medis, tim gabungan dari Polres TTS dan Ditreskrimsus Polda NTT kini tengah melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab pasti keracunan.

“Langkah penyelidikan tetap berjalan, namun yang utama adalah keselamatan masyarakat. Polri memastikan semua korban mendapat penanganan maksimal,” jelas Kabid Humas Polda NTT.

Warga Kota SoE memberikan apresiasi atas respons cepat kepolisian. Banyak di antara mereka menyebut bahwa kehadiran petugas di lokasi membuat suasana panik mereda dan koordinasi penanganan lebih cepat.

Dengan kerja cepat dan empati tinggi, Polres TTS bersama Polda NTT menunjukkan wajah Polri yang hadir, peduli, dan sigap melayani masyarakat di saat krisis.(Redaksi swanara)

scroll to top