Polres Kudus Kawal Aksi Damai Santri Kudus

WhatsApp-Image-2025-10-14-at-21.42.11-768x512-1.jpeg

Kudus – Ratusan santri dari berbagai pondok pesantren di Kabupaten Kudus turun ke Alun-alun Kudus, Selasa (14/10), untuk menggelar aksi damai menolak tayangan program Expose Uncensored yang disiarkan oleh Trans7.

Aksi tersebut menjadi bentuk kekecewaan para santri terhadap isi tayangan yang dinilai menyudutkan dunia pesantren, khususnya Pondok Pesantren Lirboyo di Kediri.

Aksi tersebut diikuti oleh para santri hingga beberapa organisasi banom NU seperti Pagar Nusa, GP Ansor, Banser, bahkan PMII.

Dalam aksi yang berlangsung tertib itu, para santri membawa beragam spanduk dan poster bertuliskan “Boikot Trans7” sebagai simbol protes. Mereka menilai, program tersebut tidak memenuhi kaidah jurnalistik, sarat opini sepihak, dan berpotensi menimbulkan ujaran kebencian terhadap pesantren.

Gus Kholid, salah satu orator dalam aksi tersebut menyampaikan bahwa tayangan tersebut sama sekali tidak berdasarkan liputan faktual.

Menurutnya, narasi dalam video tersebut menggambarkan kehidupan seorang kiai secara berlebihan, seolah hidup bermewah-mewahan, dengan nada yang nyinyir dan provokatif.

Melalui aksi ini, para santri mendesak Trans7 untuk segera menarik tayangan tersebut dan menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada masyarakat, khususnya komunitas pesantren di seluruh Indonesia.

Usai melakukan aksi di Alun-alun, para santri ini melanjutkan aksi dengan menggelar istighosah di halaman Pendapa Kabupaten Kudus.

Bupati Kudus Sam’ani Intakoris, Kapolres hingga Dandim Kudus pun ikut bergabung dalam istighosah tersebut.

Sementara untuk memastikan aksi tersebut berjalan aman dan kondusif, puluhan personel Polres Kudus disiagakan di Alun-alun Simpang tujuh Kudus maupun pendopo Kabupaten Kudus.(Redaksi swanara)

scroll to top