Polres Grobogan Razia Penjual Petasan

Grobogan – Untuk menjamin keamanan dan ketertiban masyarakat saat Natal dan Tahun Baru, Polres Grobogan melaksanakan penertiban terhadap petasan dan mercon yang tidak sesuai ketentuan dan beredar bebas di pasaran.

Pasalnya, hal tersebut dinilai akan mengganggu kamtibmas, terlebih dengan petasan yang dinyalakan tidak sesuai penggunaannya dan cenderung menimbulkan bunyi keras saat malam Tahun Baru nanti.

Kegiatan yang dilakukan di Pasar Purwodadi, pada Senin, ( 26/12/2022 ) tersebut, tidak mendapatkan adanya petasan atau mercon yang dijual pedagang.

“Tidak ada petasan atau mercon, yang ada hanya kembang api,” ujar Kapolres Grobogan, AKBP Benny Setyowadi.

Kapolres Grobogan mengatakan, selama kegiatan Operasi Lilin Candi 2022 ini, pihaknya memberantas berbagai penyakit masyarakat salah satunya petasan yang berpotensi menimbulkan gangguan kamtibmas.

Ketentuan larangan penggunaan petasan itu, sesuai ketentuan dari Mabes Polri. Hanya kembang api saja yang diizinkan, itupun yang berukuran kurang dari dua inci.

Selain petasan yang beredar di pasaran, Polres Grobogan juga mengimbau agar masyarakat tidak menggunakan petasan rakitan dari meriam bambu, meriam kaleng, dan meriam granat karena membahayakan serta mengganggu ketertiban.

“Penggunaan mercon jenis apapun itu kami larang, itu berbahaya dan mengganggu kamtibmas,” jelas Kapolres Grobogan.

Terhadap semua jenis kembang api dan mercon yang beredar harus mendapatkan pengawasan dari pihak kepolisian, dan izinnya dari Mabes Polri, sedangkan di wilayah harus mendapat izin penjualan dari Polres Grobogan.

Adapun persyaratan bagi pengecer atau penjual, harus melengkapi surat keterangan dari Intelkam, penunjukkan agen, menyertakan nota belanja, dan melampirkan identitas penjual kembang api dan mercon.

” Penyalur atau agen harus mengantongi izin, sedangkan bagi para pengecer kembang api harus memiliki surat tugas, demikian juga barang yang dijual harus sesuai ketentuan dan jumlah yang telah ditetapkan saat pengurusan rekomendasi sehingga penjualan kembang api/mercon tidak disalahgunakan,” pungkasnya.(Red)