Pelalawan – Pimpinan perusahaan media Pewarta Metro Group Dion (23 Th) dikabarkan dianiaya sejumlah petugas yang diduga dari Sat Narkoba Polres Pelalawan. Bukan itu saja didepan khalayak ramai tepatnya di komplek perumahan kantor Bupati Pelalawan, Riau, pimpinan okeline.com ini dipermalukan, Sabtu (26/3/22) malam.
Pengakuan saksi mata di lokasi itu melalui telepon selulernya mengatakan, “tanpa angin tanpa hujan sekelompok orang diduga anggota Sat Narkoba Polres Pelalawan datang langsung menuju korban (Dion) dan langsung mengeluarkan alat test urine. Usai tes urine diduga belum diketahui hasilnya salah seorang dalam rombongan itu menyebut “Positif” lantas beberapa orang oknum memukuli korban.
“Tolong jangan tulis nama saya pak. Saya takut diperlakukan Polisi seperti itu. Saya nampak Dion dipukuli dan diseret naik mobil Polisi, tangannya diikat dengan tali. Pokoknya seperti membawa teroris lah,” kata Narasumber yang minta namanya dirahasiakan, Minggu (27/3/22).
Saat ini menurut kabar Dion berada dalam tahanan Polres Pelalawan, dari salah seorang petugas Sat Narkoba menyebut pada keluarga Dion, “kalau ada wartawan yang bertanya bilang saja tidak dipukul ya,” demikian kata petugas tersebut.
Ketika ditanya petugas tersebut alasan menangkap korban adalah karena perintah Kasat Lantas yang merasa sakit hati pada korban setelah cekcok mulut saat melerai anak-anak berkelahi di jalan Lintas Sumatera Kota Pangkalan Kerinci,
Lalu ditanya petugas Sat Narkoba itu, “apakah ada BB atau laporan warga kalau Korban sedang membawa narkoba atau sedang memakai narkoba?” dia menjawab “tidak pak cuma kebetulan korban usai dinasehati ibu Kasat Lantas, Kasat narkoba melihat beliau berkeringat lalu kami diperintahkan tets urine, kemudian baru kami bawa. “untuk pelajaran,’ katanya diujung telepon, Minggu Siang.
Akibat perlakuan yang dinilai rekan korban kurang manusiawi ini “Dion sebagai pimpinan media dipermalukan dan dianiaya di depan umum, “Ini saya rasa bentuk kriminalisasi oknum Polisi yang gagah itu pak,” katanya.
Dikabarkan korban selain menjadi pimpinan media beliau (Korban) juga rela bekerja sebagai penegak perda di kabupaten Pelalawan, “Dion kawan saya itu (Korban) jarang keluyuran mencari berita tapi kenapa dia dibegitukan Polisi, ini ada apa?,” katanya.
Dari cerita yang berhasil dihimpun redaksi kabarriau/babe, awalnya terjadi perkelahian sekelompok anak-anak belasan tahun di jalan lintas Sumatera, saat itu korban melerai, kebetulan kasat Lantas Polres Pelalawan juga ikut menyaksikan pertikaian anak-anak belasan tahun itu. Entah apa sebabnya kasat Lantas Polres Pelalawan tersinggung dengan kata-kata Korban. Saat itu persolan sudah selesai dan mereka membubarkan diri.
Kemudian selang beberapa jam, Kasat lantas mencari ke lokasi kerja Korban di Perumahan kantor Bupati Pelalawan. Di lokasi itu kasat Lantas mengancam Komandan regu jaga malam “kalau tak kau hadirkan Dion kesini detik ini maka urusan ini akan panjang” demikian kata kasat Lantas kepada kepala Regu Jaga malam itu.
Lalu Kepala regu memanggil korban, dan datang menemui kasat lantas dan minta maaf, kala itu pengakuan saksi mata Kasat lantas memaafkan dan menampar koran dan urusan sakit hati pun selesai.
Entah perintah atau memang sengaja Kepala regu juga tidak tahu tiba-tiba rombongan Sat narkoba Polres Pelalawan berhamburan keluar Mobil dan mengatakan “itu orangnya dan langsung mengeluarkan tabung di hadapan puluhan orang yang sedang melakukan acara di rumah Bupati Pelalawan.
“Kalau saya lihat belum tahu hasilnya salah seorang mengatakan “positif” dan beberapa anggota Polisi melakukan penganiayaan,” kata Sakit Mata.
Dikonfirmasi Kepala Sub Bagian (Kasubag) Humas Polres Pelalawan, AKP Edy Haryanto dari pagi jam 9.00 Wib sampai berita ini dirilis, Minggu (27/3/22) beliau memilih bungkam.
Komentar Ombudsman Okline.com
Bermula dari perselisihan antara pimpinan media okline.com Dion dengan Kasat Lantas Polres Pelalawan saat melerai perkelahian sekelompok anak-anak belasan tahun di bilangan jalan lintas Timur, Kota Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau, AKP Lily yang katanya tak gentar itu meminta Kasat Narkoba melakukan tes urine terhadap Dion.
Dari tes urine tersebut Dion dinyatakan positif amfetamin, namun saat digeledah tidak ditemukan barang bukti narkoba. Hal itu disampaikan AKP Lily kepada media jurnal polisi mengklarifikasi sejumlah pemberitaan sebelumnya terkait dugaan kriminalisasi terhadap Dion yang saat ini diusulkan melalui asesmen BNNK Pelalawan untuk di rehab.
Pernyataan Kasat Lantas tersebut, tentunya mengandung pembenaran sepihak. Karena dalam berita tersebut AKP Lily tidak menjelaskan bahwa dirinya telah menampar dan anggotanya memukul Dion.
Hal itu disampaikan ombudsman Okline.com, Mattheus Simamora kepada media ini, Selasa (29/3/22). Mattheus menyayangkan sikap seorang perwira Polisi yang diduga temperamen seperti itu.
Menurut Mattheus jika dalam menghadapi persoalan yang kecil seperti itu saja seorang perwira sudah main tangan, tentunya kita ragu dengan profesionalismenya.
“Jika si ibu kasat lantas merasa ada masyarakat yang memakinya, tentunya dia bisa melaporkan perbuatan tidak menyenangkan. Lalu jika ada masyarakat yang mengatakan akan melaporkan ke atasan, memangnya kenapa. Bukankah AKP Lily ini memang harus bertanggung jawab ke atasannya, kalau tidak salah kenapa harus takut,” ujar Mattheus menanggapi penuturan Lily tersebut.
Justru yang menjadi pertanyaan kami, lanjut Mattheus, saat melakukan penangkapan terhadap Dion, apakah sudah sesuai dengan prosedur ? jika sudah sesuai apa status hukum Dion sejak ditangkap, dipukul, diseret dan digelandang ke polres Pelalawan.
“Ini sangat mencoreng wajah Kapolres Pelalawan, kalau tidak salah kemarin baru kita baca pemberitaan tentang prestasinya melakukan gebrakan di Pelalawan. Dan hari ini justru dinodai dengan sikap kesewenang-wenangan anggotanya yang tidak profesional itu,” ujar Mattheus.
Lagi kata Mattheus, dengan tegas kami meminta agar Kapolres mencopot yang bersangkutan karena tidak cocok sebagai pengayom dan pelindung masyarakat bertolak belakang dengan semangat yang sering digaungkan Kapolri.
“Antara insan pers dan Kepolisian ada hubungan kemitraan yang tidak terpisahkan. Dimana selama ini kontribusi pemberitaan jurnalistik kepada kepolisian itu sangatlah besar, jadi saya minta agar ini tetap terjaga dan harmonis,” pungkas Mattheus
Reporter Dicky Edyano Putra