SOLOK – Dengan dipimpin langsung oleh Kapolres Solok Kota AKBP Ahmad Fadilan, S.Si, M.Si, M.Sc, Kepolisian Resor (Polres) Solok Kota kembali terjun mengunjungi masyarakat, dalam rangka pelaksanaan kegiatan Jum’at Curhat, 6 Januari 2023.
Turut hadir Waka Polres Solok Kompol Joni Darmawan, SH, Kabag SDM AKP Poniman, Kasat Intelkam AKP Dwi Triharyanto, SE, M.Si, Kasat Binmas AKP Jufrinaldi, SH, Kasi Humas AKP Edi Yuhendra, SH, Kasi Propam IPTU Amrizal, Bhabinkamtibmas, serta jajaran personil Polres setempat.
Dalam kegiatan yang digelar mulai pagi hingga menjelang waktu Shalat Jum’at itu, Kapolres dan rombongan bergerilya, mulai dengan kunjungan ke Lembaga Kursus dan Industri Tata Busana, Bordir komputer, Sulam dan Rajut Muslimah Group Air Mati Kota SoloK , di Kelurahan Pasar Pandan Airmati (PPA), Kecamatan Tanjung Harapan, dan dilanjutkan ke Lokasi Surau Al-Hidayah Keluruhan Tanjung Paku, Kecamatan Tanjung Harapan, Kota Solok, Sumatera Barat.
Dalam kunjungan di Muslimah Group, , Kapolres Solok Kota dan rombongan disambut langsung oleh Pimpinan Muslimah Group Solok H.Almito, S.Pt.
Sementara itu, kedatangan Kapolres dan rombongan di Tanjung Paku, disambut oleh Camat Tanjung Harapan Feri Agriadi, RT, RW, Lurah serta tokoh masyarakat setempat.
Di Tanjung Paku, Kapolres dan masyarakat sempat berdiskusi alot terkait masalah hukum, baik penanganan kasus Tindak Pidana Ringan maupun Tindak Pidanan Berat, sekaligus upaya memberdayakan FKPM (Forum Komunikasi Polisi Masyarakat)
Dalam kunjungan itu, Kapolres Solok Kota AKBP Ahmad Fadilan menyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan perintah pimpinan POLRI yang bertujuan sebagai wadah bertemu dan berdiskusi langsung serta menampung segala keluhan, saran, aduan maupun kritikan dari masyarakat.
Menanggapi hal itu, Kapolres Solok Kota menyampaikan sekaligus menyosialisasikan restoratif justice, dimana pada prinsipnya sama, dalam penyelesaian kasus melibatkan masyarakat dan tidak seluruhnya harus berujung di meja hijau atau proses hukum
Pada intinya prinsipnya sama hanya saja metodokoginya yang berbeda, ” ungkap AKBP Ahmad Fadilan.
Selain itu, Masyarakat setempat juga menyampaikan unek-unek terkait jam operasional warnet yang bisa mencapai Subuh, serta keberadaan tempat main biliar yang telah mulai meresahkan warga, karena sering menjadi tempat tongkrongan pelajar yang tentunya memberikan dampak negatif.(Red)