NTT – Kapolda NTT Irjen Pol. Drs. Johni Asadoma, M.Hum., memberikan arahan kepada personel Polres Timor Tengah Selatan (TTS), Selasa (11/7/2023) malam.
Kegiatan yang berlangsung di Aula Hotel Bahagia II, alamat Jalan Gajah Mada, Kelurahan Karang Sirih, Kecamatan Kota Soe, Kabupaten TTS, ini juga dihadiri oleh beberapa Pejabat Utama Polda NTT yakni Dirreskrimum, Kabidhumas, Kabid TIK dan Koorspripim Polda NTT.
Hadir juga Kapolres TTS AKBP I Gusti Putu Suka Arsa, S.I.K., Wakapolres TTS, para perwira, para Kapolsek Jajaran dan perwakilan Bintara Polres TTS.
Kegiatan diawali dengan Laporan Kesatuan yang disampaikan oleh Kapolres TTS yang memberikan gambaran terkait situasi dan kondisi wilayah hukum Polres TTS serta pelaksanaan tugas Polres TTS dan jajaran.
Sementara dalam arahan Kapolda NTT menyampaikan sudah berkali-kali mendatangi Kabupaten TTS guna melihat situasi dan kondisi di wilayah Kabupaten TTS.
“Namun kunjungan kerja secara resmi di Polres TTS baru kali ini dilaksanakan dikarenakan banyaknya serta padatnya beberapa event kegiatan penting seperti G20 Asean Summit di Labuan Bajo Kabupaten Manggarai Barat, dan kegiatan kunjungan-kunjungan dari Mabes Polri di Mapolda NTT”, ucap Kapolda NTT.
Selain itu, dalam Kunjungan kerja ini merupakan sarana untuk menyamakan persepsi, menyatukan komitmen, membangun loyalitas dan dedikasi dalam pelaksanaan tugas sehingga ada wawasan baru dan adanya hubungan kedekatan antara pimpinan dan bawahan.
“Saya ingin menekankan kepada seluruh personel Polres TTS bahwa sebagai anggota Polri tentunya kita mempunyai tugas dan tanggungjawab dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, ibarat ikan dalam aquarium segala kinerja kita dapat dilihat secara transparan dari semua sisi oleh masyarakat, oleh karena itu sebagai anggota Polri tidak boleh bermain-main dan sewenang-wenang terhadap masyarakat sehingga masyarakat dapat memberikan penilaian yang baik”, ungkapnya.
Kapolda juga menegaskan bahwa tindakan dan perilaku anggota Polri dapat berdampak pada citra Polri secara keseluruhan.
“Beberapa waktu lalu tingkat kepercayaan publik terhadap Polri turun drastis dari 80 persen hingga dibawah 50 persen, yang disebabkan oleh beberapa kejadian yang menyebabkan citra Polri jatuh, namun saat ini berkat kerja keras seluruh personel Polri, presentasi kepercayaan publik mulai meningkat”, tuturnya.
Diharapkan Perlunya adanya peningkatan kepercayaan Publik terhadap kinerja Polri guna mendukung penyediaan anggaran serta pengadaan aset Polri.
“Untuk itu pupuk rasa bangga sebagai anggota Polri dalam menjalankan tugas pelayanan terhadap masyarakat. Begitu pentingnya Polri terhadap negara sehingga ketika kasus kriminalitas sedikit meningkat Presiden langsung melakukan arahan kepada seluruh jajaran Polri sebagai langkah percepatan penanganan kasus dan dinamika sosial di Indonesia”, terangnya.
“Tunjukan kinerja dengan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat karena inti tugas Polri adalah pelayanan agar tingkat kepercayaan Polri semakin tinggi sehingga tidak berdampak terhadap pengambil alihan kewenangan Polri oleh lembaga lain”, tegasnya.
Dijelaskannya bahwa Polri adalah lembaga yang sangat penting dalam struktur Pemerintahan di setiap negara sehingga harus ada kebanggaan sebagai anggota Polri dengan melaksanakan tugas secara baik dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dalam segala hal.
Proses pemilu serentak tahun 2024 sudah berlangsung maka dibutuhkan energi, konsentrasi, kesiapsiagaan personel, kesiapan perlengkapan, penentuan cara bertindak dilapangan untuk mengantisipasi terjadinya benturan dan konflik kalau tidak pandai mengelola situasi dengan baik. Potensi terjadinya fitnah, hoax, pecah belah akan selalu mewarnai dunia maya, kita perlu antisipasi semua itu agar pemilu dapat berjalan dengan sukses, aman dan lancar.
Orang nomor satu di Polda NTT juga menyampaikan beberapa arahan penting Presiden RI terhadap Polri dalam meningkatkan kepercayaan publik.
“Memperbaiki apa yang menjadi keluhan masyarakat kepada institusi Polri. Memperkuat soliditas internal dan memperkuat soliditas bersama TNI dan merancang komunikasi dengan baik”, paparnya.
Anggota Polri sebagai alat Negara perlu memberikan pelayanan prima kepada masyarakat sehingga lembaga Polri semakin dipercaya oleh masyarakat.
“Oleh karena itu laksanakan semua perintah kedinasan dengan penuh loyalitas dan dedikasi dengan begitu kita bisa menjaga institusi Polri tetap utuh karena Polri harus bekerja secara Profesional”, pintanya.
Diakhir arahannya, Jenderal Bintang Dua juga memberikan penekanan kepada seluruh personel Polri Polres TTS.
“Laksanakan tugas dengan baik, benar dan tulus karena doa orang banyak untuk kebaikan adalah berkat terbesar. Rubah mental pemeras jadi mental pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat. Peka terhadap adanya perubahan, angkat kegiatan baik dan menyentuh masyarakat. Jadikan Restoratif justice sebagai upaya untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap Polri. Membangun pola hidup sederhana, tidak hedonis dan tidak menunjukan kemewahan ditengah masyarakat”, harapnya.
“Mendukung percepatan pembangunan proyek strategi Nasional. Berikan Pelayanan yang profesional yang diharapkan dapat memujudkan kepercayaan masyarakat yang membutuhkan rasa keadilan, kemanfaatan hukum dan kepastian hukum”, katanya.(Redaksiswanara)