Para Santri Di Kudus Berduyun-Duyun Manfaatkan Speling

IMG-20251022-WA0368-768x512-1.jpg

Kudus – Para santri di Kabupaten Kudus memanfaatkan momen Hari Santri Nasional (HSN) tahun 2025 tingkat Provinsi Jawa Tengah, dengan kegiatan pemeriksaan program Dokter Spesialis Keliling (Speling) gratis.

Kegiatan itu merupakan salah satu program Pemprov Jawa Tengah untuk menjaga kesehatan masyarakat.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yunita Dyah Suminar mengatakan, program Speling kali ini menyasar para santri di Kabupaten Kudus. Mereka memeriksakan kondisi kesehatannya.

“Hari Santri Nasional memang dipusatkan di Kudus. Maka momentum ini adalah momentum untuk melakukan pemeriksaan kesehatan gratis, sekaligus Speling di seluruh pondok di Jawa Tengah,” kata Yunita, di sela-sela kegiatan Speling di pendapa Pemkab Kudus, Rabu (22/10/2025).

Kegiatan Speling untuk santri dimulai sejak 15 Oktober 2025 ke 5.419 pondok pesantren di Jawa Tengah. Namun kali ini dilakukan secara masif hingga selesai.

Program unggulan Gubernur ini memang menekankan pada kesehatan masyarakat, terutama pada penanganan penyakit TBC yang menular.

Di Jawa Tengah, imbuh dia, ditargetkan penemuan hingga 107 ribu kasus TBC. Saat ini sudah ditemukan sekitar 69 ribu kasus, atau masih 65 persen.

“Kalau sudah ditemukan, harapannya itu diobati dengan sembuh. Jadi kalau penyakit nular itu ditemukan dulu ya. Kalau ditemukan, nanti kontak eratnya juga harus dicek. Misalnya, satu anak itu kena TBC, berarti yang kontak erat dengan anak itu 8 sampai 12 (orang) minimal harus diperiksa,” terangnya.

Untuk Speling santri, pihaknya bekerja sama dengan seluruh Dinas Kesehatan kabupaten/kota, dengan tenaga medis puskesmas 881 orang, dan rumah sakig 364 orang.

“Mereka turun semua, gitu. Tapi jadwalnya memang tidak hari itu semua, karena apa? Tergantung pondok. Misalnya kami kemarin ke Al-Anwar (Ponpes Al Anwar Rembang). Ya jamnya jam pas anak-anak tidak lagi mengikuti pelajaran,” beber Yunita.

Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi yang sempat memantau jalannya kegiatan Speling, menyampaikan, Speling juga menyasar pemeriksaan di basis santri, yaitu pesantren.

“Di Jawa Tengah itu ada 5.419 pesantren, dan sampai bulan Desember nanti Speling kita akan kita terjunkan di sana. Saya tidak ingin santri-santri kita nanti tidak terlayani oleh adanya dokter spesialis,” jelas gubernur di lokasi.

Ditambahkan, kondisi yang dicek di antaranya adanya indikasi TBC atau tidak, karena TBC menjadi prioritas pemerintah.

Oleh karena itu perlu dilakukan tracing, hingga pengobatan sampai tuntas.

“Maka secara enggak langsung, kalau satu kena, santri itu harus kita lakukan pemeriksaan. Sehingga santri kita sehat, ke depannya menjadi anak-anak kita yang lebih mempunyai daya kreatif tinggi,” harap Luthfi.

Seorang santri Masna Luthfa Khafidhiya Rizqi, mengatakan, baru saja memanfaatkan kegiatan Speling. Dia melakukan konsultasi kesehatan ke petugas, kemudian mendapatkan rujukan.

“Tadi konsultasi kesehatan, terus cek cek kesehatan. Tadi dibuatkan rujukan ke sini soalnya kan tangan sering basah,” kata Masna yang senang karena mendapatkan pemeriksaan kesehatan gratis. (redaksi Swanara)

scroll to top