Ketika اَللّهُ ﷻ berfirman kepada para Malaikat agar semua bersujud kepada Adam, maka semua Malaikat bersujud kepadanya, kecuali Iblis. Dia berkata : “Apakah aku tidak lebih utama dari Adam. Bukankah Engkau telah jadikan aku dari api, sementara Engkau jadikan Adam dari tanah. Iblis juga berpendapat bahwa api adalah elemen yang bercahaya, panas, kering, dan halus, sedangkan tanah adalah elemen yang kasar, lembab, dan berwarna gelap
Alloh berfirman : “_*Aku melakukan sesuatu sesuai yang Aku kehendaki*_”.
Ketika para Malaikat tunduk dan bersujud kepada Nabi Adam atas perintah اَللّهُ ﷻ
dalam waktu yang cukup lama, Iblis membangkang dengan mengambil posisi berdiri membelakangi Adam dalam keadaan sombong dan angkuh. Dan ketika para Malaikat bangkit dari bersujud yang pertama, Iblis masih tetap berdiri membelakangi Nabi Adam, tak ada rasa sesal sama sekali di wajah Iblis akibat penolakannya.
Melihat Iblis yang masih tetap berdiri, maka para Malaikat kembali bersujud kepada Nabi Adam untuk yang kedua kalinya. Inilah yang menyebabkan diberlakukannya sujud dua kali pada setiap raka’at dalam sholat yang tidak diberlakukan di dalam ruku’.
Akibat penolakan Iblis tersebut, kemudian اَللّهُ ﷻ merubah wajah Iblis yang mulanya berwajah indah, berubah menjadi wajah seperti wajah babi hutan, merubah kepalanya seperti kepala unta, kedua matanya melotot seluas wajahnya, bibirnya seperti bibir lembu. Kemudian اَللّهُ ﷻ mengusir Iblis dari dalam surga.
Ketika اَللّهُ ﷻ mencerca Iblis dengan merubah bentuk fisiknya, menangislah Malaikat Jibril dan Mikail atas penolakan dan pembangkangan Iblis.
والله اعلم بالصواب
Pondok Aren
Jumat, 03 January 2025
03 Rajab 1446