MUI dan Polrestabes Semarang Berkolaborasi Demi Damai Pilkada 2024

WhatsApp-Image-2024-10-08-at-11.57.21-1-768x432-1.jpeg

Semarang – Mapolrestabes Semarang hari ini menggelar Silaturahmi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat yang mempertemukan jajaran kepolisian dan pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) guna membahas strategi menjamin lingkungan aman dan tenteram di tahun 2024. Pilkada. Pertemuan yang digelar di Wilkum Polrestabes Semarang itu menekankan pentingnya kolaborasi polisi dan tokoh agama dalam menjaga ketertiban umum.

Silaturahmi yang dipimpin oleh Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar, turut sertanya Ketua MUI Kota Semarang yang diwakilkan Sekertaris Dr. H. M. Sulthon, M.Ag., beserta para ketua dan sekretaris MUI pada acara tersebut. tingkat kecamatan di seluruh kota.

Dalam pertemuan tersebut, Kapolrestabes Semarang menyampaikan analisis situasi keamanan terkini di Semarang, menyoroti potensi tantangan dan kerentanan yang mungkin muncul selama masa pemilu. Beliau menekankan pentingnya tindakan proaktif untuk melakukan pencegahan dimana situasi kamtibmas berdampak pada proses demokrasi.

Para pemimpin MUI pada gilirannya menyatakan komitmennya untuk mendorong perdamaian dan kerukunan masyarakat selama pemilu. Mereka berjanji untuk secara aktif terlibat dengan konstituen mereka, menyebarkan pesan-pesan toleransi, pengertian, dan kewarganegaraan yang bertanggung jawab. MUI juga menyatakan kesiapannya untuk berkolaborasi dengan kepolisian dalam mengidentifikasi dan mengatasi potensi titik konflik.

“Kami meyakini suasana damai dan aman sangat menentukan suksesnya pemilu,” tegas Dr. H. M. Sulthon, M.Ag., “Kami yakin dengan bersinergi, kita bisa memastikan Pilkada 2024 di Semarang terlaksana secara tertib dan damai.”

Silaturahmi tersebut diakhiri dengan komitmen kepolisian dan MUI untuk terus berkolaborasi sepanjang masa pemilu. Hal ini mencakup patroli bersama, program penjangkauan masyarakat, dan pembentukan mekanisme respons cepat untuk mengatasi potensi ancaman keamanan.

Dengan membina kerja sama antara penegak hukum dan tokoh agama, pihak berwenang bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif yang memungkinkan terjadinya pemilu yang adil dan damai di Semarang, yang mencerminkan nilai-nilai demokrasi dan tanggung jawab bersama.(Redaksi swanara)

scroll to top