Dan janganlah sesekali memagari agamamu itu hanya dengan komunitas pesantren, sebab anak-anakku dan sahabat-sahabatku, serta jutaan orang lainnya yang mencintai perburuan ilmu pengetahuan itu, juga ingin dan berhak untuk mendalami dan menikmati Islam, agama yang damai dan mencerahkan.
Mereka menggeluti ilmu pengetahuan hukum, politik, filsafat, sastra dll. yang akan memperkaya khazanah intelektual, yang bermanfaat untuk memajukan peradaban. Jangan pernah memperolok orang-orang yang tak dapat membaca Kitab Kuning dll., sebab tidak semua ilmu pengetahuan dibahas secara lengkap dalam Kitab Kuning.
Ada Kitab Merah seperti Das Kapital karya Karl Marx yang tak mudah kalian mengerti, sebab baru kalian pegang bukunya saja, kalian akan dituduh penganut Komunis dan akan berurusan dengan hukum di negeri ini. Ada The Wealth of Nation karya Adam Smith, yang mengubah Ilmu Ekonomi dari filsafat spekulatif menjadi ilmu yang lebih empiris yang harus kalian mengerti.
Ada pemikir-pemikir briliant yang menguraikan pemikiran-pemikirannya, untuk memperbaiki kehidupan umat manusia yang berguna bagi diri dan anak cucu kalian kelak. Mereka semua lahir dan tumbuh dari agama-agama yang berbeda-beda, tak semuanya sama, namun karya-karyanya dapat menginspirasi kalian untuk bisa lebih mengenal Kemaha Kuasaan Tuhan.
Barat dan Timur adalah bumi yang diciptakan Tuhan, dan Ilmu-Nya ditebarkan-Nya di semua tempat, tak hanya di Timur melainkan juga di Barat. Di semua pikiran umat manusia, tak hanya Islam namun juga Kristen, Yahudi, Budha, Hindu dll.nya. Maka berdaimalah satu sama lain dan berdiskusilah yang sehat, saling mencerahkan.
Jika ada orang-orang yang tak bersepakat dengan pemikiran dan tradisi kalian, janganlah memarahinya, namun jelaskan dengan baik alasan kalian secara arif dan bijaksana serta penuh cinta. Jika mereka masih tidak sepakat dengan kalian, mereka akan merasakan keteduhan dari kearifan dan cinta kalian.
Ingatlah, penjelasan yang didorong oleh rasa cinta akan lebih kuat dicerna dan dirasakan, dengan demikian kalian masih akan terus bisa berjalan beriringan meski kalian dengan mereka berbeda. Sandal/sepatu kiri dan kanan yang kalian gunakan berbeda, tangan/kaki yang kalian gunakan makan dan berjalan bisa juga berbeda, namun semuanya saling melengkapi untuk keberlangsungan hidup kalian.
Ulama, Rahib, Pastur, Pendeta, Biksu dll. adalah penunjuk arah umat manusia menuju Kebenaran-Nya, jika ada yang keluar dari jalan ingatkanlah, karena bisa jadi ada umat yang lebih mengerti dan hafal jalan darinya. Kadang umat lebih banyak mengerti dari Sang Penunjuk Jalan, namun ia lebih memilih hidup dalam keliarannya, karena bisa jadi dengan keliaran banyak pengetahuan di dapatkan dengan lebih jernih.
Maka berdamailah satu sama lain, hormati dan hargailah satu sama lain, sesekali duduklah satu tikar dan bersama melihat Matahari disaat mencerahkan bumi, dan melihat rembulan bercahaya, disaat menidurkan sebagian bumi disertai desah angin yang diselimuti malam.
Kita semua sama, bersaudara, umat manusia yang berusaha mereka-reka kebenaran sejati yang datang dari-Nya. Kita semuanya umat yang berbeda-beda namun berjalan ke arah yang sama, menuju Dia Yang Maha Penuh Seluruh…(SHE).
22 Oktober 2025.
Saiful Huda Ems (SHE).