Jika ada seseorang menceritakan kepada Anda tentang sesuatu hal dan orang itu mengatakan : “Tolong apa yang akan saya ceritakan atau cerita ini jangan diceritakan lagi kepada orang lain”.
Maka, pesan tersebut hendaknya dipegang dengan sebaik-baiknya, meskipun berat pesan yang disampaikan, apalagi pesan tersebut merupakan pesan kejelekan orang lain yang mestinya pesan yang dititipkan itu bukan merupakan aib orang lain.
_*Bagi peminta pesan rahasia tersebut hendaknya menyampaikannya kepada orang yang mempunyai garis keturunan yang baik. Adapun orang yang mempunyai garis keturunan yang buruk, tidak akan dapat menjaga rahasia. Sebab menggunjing sudah menjadi karakter turunan.*_
Seorang salafus saleh dari kalangan tabi’in mengutip sebuah ungkapan dari kitab samawi. Katanya : “_*Wahai manusia, Aku (Alloh) telah memberikan dua karung baginu. Satu karung berada di depanmu dan satu karung berada di belakangmu. Karung yang berada di depanmu adalah karung berisi aibmu dan karung yang berada di belakangmu adalah karung berisi aib orang lain. Jika engkau melihat karung yang ada di belakangmu (aib orang lain), engkau tidak akan menghiraukan karung yang ada di depanmu (aib sendiri). Namun jika sibuk melirik karung yang ada di depanmu (aib sendiri), maka engkau tidak sempat melihat karung yang berada di belakangmu (aib orang lain)*_.
Jadi bersibuklah dengan selalu melihat aib sendiri, niscaya selamat. Apalagi saat ini kita sudah memasuki bulan Sya’ban, bulan untuk menata hati agar terhindar dari perbuatan-peebuatan tercela.
والله اعلم بالصوا ب

Drs Ibnu Hajar M.Si
Alumni Pondok Pesantren Tebuireng 1980
Pondok Aren
Sabtu, 01 Februari 2025
03 Sya’ban 1446 H