Dalam suatu kesempatan Kholifah Ali bin Abi Thalib ditanya tentang _Perang Jamal_ antara dirinya dengan _Siti Aisyah_.
Sahabat Ali ditanya tentang pasukan _Perang Jamal_. “Apakah mereka musyrik”?
Sahabat Ali menjawab : “Mereka berlari dari kemusyrikan”.
Orang itu bertanya lagi : “Apakah mereka munafik” ?
Ali menjawab : “Orang munafik tidak mengingat اَللّهُ ﷻ, kecuali sedikit”.
Orang itu bertanya lagi : “Kalau begitu, siapakah mereka”?.
Ali menjawab : “Mereka adalah saudara kami yang berbuat dzolim terhadap kami”.
Orang itu bertanya lagi : “Bagaimana status Siti Aisyah dalam Perang Jamal”.
Ali menjawab : “Ibunda Aisyah telah memilih jalannya. Kita tahu bahwa beliau adalah istri RasuLuLLoh ﷺ di dunia dan di akhirat. Namun اَللّهُ ﷻ menguji kita melalui diri beliau untuk mengetahui apakah kita taat pada اَللّهُ ﷻ atau taat pada Aisyah”.
Dengan demikian, kita tidak boleh memvonis seseorang berbuat kesalahan dan dosa, tanpa adanya pengadilan yang menyatakan bahwa dirinya bersalah.
والله اعلم بالصواب
Drs Ibnu Hajar M.Si
(Alumni Pondok pesantren Tebuireng 1980)
Pondok Aren
Kamis, 21 Nov 2024
19 Jumadil Aw 1446