MEMAKNAI PERAN PENDIDIK DALAM MENDIDIK GENERASI BANGSA

IMG-20240104-WA0003.jpg

Bumiayu – Kualitas pendidikan kini menjadi isu menarik yang perlu diperbincangkan. Pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan mutu pendidikan demi kemajuan bangsa.

Pendidikan sejatinya merupakan sebuah proses untuk menumbuhkembangkan, mendewasakan, mengarahkan, dan menata. Bekerja sebagai pendidik sejatinya bukan sekadar mencari nafkah, namun menjadi salah satu ibadah yang dijalani agar menjadi manusia yang bermanfaat.

Sebagai seorang pendidik, seorang guru tidak hanya memberikan pengetahuan secara akademik saja kepada peserta didik.

Lebih dari itu, tanggung jawab seorang pendidik adalah mengembangkan keterampilan peserta didik, membentuk karakter peserta didik agar memiliki nilai-nilai integritas, religi, tanggung jawab, disiplin, kerja sama, nasionalisme, cinta dan kasih saying, jujur, dan sebagainya yang terangkum dalam nilai pendidikan karakter.

Pendidik juga memiliki tanggung jawab sebagai pendorong perkembangan pribadi peserta didik dalam mengeksplorasi minat, bakat, dan potensi peserta didik.

Membantu mengatasi tantangan, membangun kepercayaan diri, dan mencapai tujuan pribadi peserta didik.

Hal tersebut menjadi salah satu cita-cita saya yakni mengembangkan inovasi-inovasi pembelajaran bahasa dan sastra melalui kegiatan, media, dan pendekatan yang menyenangkan dan bermakna.

Meski begitu, pembentukan pendidikan karakter bagi peserta didik jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), paling utama merupakan tanggung jawab dari pihak orang tua dan masyarakat sehingga tidak dibebankan oleh pihak sekolah (Nugraheni, 2023).

Ketiga elemen tersebut harus saling bersinergi dan bahu membahu demi terciptanya peserta didik yang memiliki karakter yang kuat.

Hal ini sejalan dengan pendapat Krischenbaum (1995:3) yang menyebutkan bahwa dalam pembentukan karakter seseorang harus melibatkan berbagai elemen dan bukan merupakan tanggung hawab dari segelintir elemen belaka.

Maksud dari elemen di atas adalah pihak orang tua, guru, lembaga agama dan organisasi kepemudaan.

Sejalan dengan memaknai peran penting menjadi seorang pendidik, sebagai seorang guru perlu untuk mengembangkan dan merancang pembelajaran khususnya dalam menanamkan pribadi yang berkarakter.

Selain itu, melihat lingkungan sekitar di mana anak-anak mulai tak mengenal budaya di mana mereka tinggal pun menjadi suatu keresahan.

Bagaimana anak mendapatkan pengetahuan tentang kearifan lokal dan menanamkan pendidikan karakter dalam diri mereka dengan cara yang menyenangkan perlu dipikirkan dengan matang karena kita sebagai pendidik wajib memahami bahwa tetiap peserta didik memiliki keunikan dan keistimewaan tersendiri.

Bakat dan minat, gaya belajar, kecepatan belajar, latar belakang budaya, serta kepribadian dan kecerdasan setiap anak berbeda-beda.

Ini menjadi tantangan bagi pendidik untuk dapat memahami dan dan menghargai keunikan masing-masing, sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dalam prosen pembelajaran.

Pendidikan karakter adalah upaya sadar dalam membentuk dan mengembangkan karakter positif pada peserta didik.

Tujuannya tentu menjadikan peserta didik menjadi individu-individu yang bertanggung jawa, berintegritas, empatik, disiplin, dan memiliki sikap positif terhadap diri sendiri, orang lain dan lingkungan. Penanaman pendidikan karakter sangat penting di era globalisai saat ini,

hal tersebut dilatarbelakangi adanya berita di media massa yang mengangkat masalah kriminalitas yang kian hari kian marak.

Penyalahgunaan obat-obatan terlarang, konsumsi miras, pelecehan seksual, tawuran, terorisme, peserta didik mencontek saat ujian, bocornya kunci jawaban ketika ujian, bahkan sampai peserta didik yang merokok, tindakan korupsi dan sampai ketidaksantunan para pejabat teras maupun figur artis tentang kemunduran karakter yang mengakar. Salah satu solusi untuk mengatasi masalah-masalah tesebut adalah melalui pendidikan karakter berbasis sastra melalui media pembelajaran yang inovatif di sekolah.

Pembelajaran yang menyenangkan merupakan sebuah impian bagi peserta didik. Selain pendidikan karakter, pengenal budaya lokal perlu digencarkan.

Hal ini dilandaskan banyaknya budaya-budaya daerah di Indonesia yang mulai diklaim oleh negara-negara tetangga.

Oleh sebab itu, dibutuhkan sebuah inovasi baru mengenai penggunaan media pembelajaran yang mengenalkan kearifan local daerah agar peserta didik sedari dini mengetahui berbagai budaya yang dimiliki.

Pembelajaran merupakan salah satu faktor yang dianggap penting dan memiliki pengaruh yang besar terhadap keberhasilan proses pembelajaran.

Hal inilah yang menjadikan kita para pendidik sebetulnya tidak hanya bertugas untuk memberikan materi tetapi merancang bagaimana pembelajaran tersebut dapat tersampaikan dengan baik dan sempurna kepada masing-masing peserta didik yang memiliki keunikan tersebut salah satunya melalui model pembelajaran inovatif dan media pembelajaran inovatif.

Harapannya, sebagai seorang pendidik kita tak hanya sebatas mengajar namun berupaya untuk mengembangkan model pembelajaran inovatif dan media pembelajaran inovatif agar peserta didik semakin tertarik dalam mengikuti pembelajaran.

Sumber Ririn Setyorini, M.Pd.
Dosen Pendidikan Bahasa Indonesia, Universitas Peradaban, Bumiayu, Brebes.
Mahasiswa S3 Pendidikan Bahasa Indonesia, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Reporter Dicky Edyano Putra

scroll to top