Jakarta – Kepolisian Sektor Pulogadung melakukan pengamanan dan monitoring aksi unjuk rasa (unras) oleh sekelompok massa yang mengatasnamakan Perhimpunan Mahasiswa Hukum Nusantara di Kantor Dirjen Beacukai, Jl. Jend. A. Yani Kel. Pisangan Timur, Kec. Pulogadung Jaktim, pada Rabu (19-06-2024).
Pengamanan Unras Perhimpunan Mahasiswa Hukum Nusantara dari Kampus Ibnu Chaldun tersebut, Kapolsek Pulogadung Kompol Sutrisno, SH, MH yang diwakili Perwira Pengendali Ipda Bagus, SH dan Kanit Sabhara Iptu Trimono, SP mengerahkan 23 personel gabungan Polisi dan Security.
“Hari ini kita melaksanakan apel pengamanan giat rencana unjuk rasa oleh Perhimpunan Mahasiswa Hukum Nusantara di kantor Dirjen Bea dan Cukai. Agar dalam pelaksanaan pengamanan tidak diperkenankan menggunakan senjata api serta tetap humanis dan tidak arogan,” ujar Ipda Bagus saat pimpin apel tersebut.
“Atensi pimpinan untuk alat peraga yang tidak boleh dibawa seperti ban bekas, bensin maupun benda yang dilarang dalam pelaksanaan aksi unjuk rasa,” sambungnya.
Selesai apel, selanjutnya para personil yang terlibat dalam pengaman itu menempati plotingan masing-masing.
Dalam aksi unras yang dilakukan 10 orang massa tersebut, mereka menyampaikan sejumlah tuntutan diantaranya;
Mendesak KPK RI memanggil dan memeriksa Direktorat Jendral Bea dan Cukai (DJBC) Askolani, terkait dugaan kasus pengenaan bea masuk yang tak wajar.
Meminta KPK RI untuk segera mengusut tuntas aliran dana kasus pengenaan bea masuk yang tak wajar.
Meminta KPK RI usut tuntas harta kekayaan Direktorat Jendral Bea dan Cukai (DJBC), Askolani yang naik secara signifikan.
Sekira Pukul 15.30 WIB, dilakukan mediasi perwakilan 3 orang massa aksi di ruang Humas, dan diterima oleh Sudiro (Seksi Humas) Bea Cukai. Mediasi selesai tidak ada hasil, selanjutnya massa kembali orasi.
Sekira Pukul 16.35 WIB, giat unras selesai, lanjut massa aksi meninggalkan kantor Bea Cukai dalam situasi aman kondusif.(Redaksi swanara)
