Banyumas – Kearifan lokal (local wisdom) adalah warisan masa lalu yang merupakan bagian dari budaya yang melekat pada kehidupan manusia. Kearifan lokal berasal dari nilai-nilai budaya setempat yang telah bertahan secara turun-temurun yang diwariskan dan menjadi bagian dari kehidupan suatu masyarakat sebuah bangsa. Kearifan lokal tercermin dalam pandangan hidup, bentuk sastra tradisional, kesenian, kesehatan, arsitektur, dan cara-cara berhubungan dengan lingkungan. Penerapan kearifan lokal pada suatu masyarakat biasa disebut dengan tradisi.
Kearifan lokal menurut Ayatrohaedi (dalam Mangundjaya, 2019) merupakan suatu identitas, karakter, atau kepribadian suatu budaya masyarakat dan bangsa, yang menyebabkan budaya bangsa tersebut mampu menyerap dan mengolah kebudayaan asing sesuai watak dan kemampuan bangsa tersebut.
Wujud dari kearifan lokal bergantung pada lingkungan dan kebutuhan hidup masyarakat daerah tertentu. Kearifan lokal selain sebagai tradisi yang harus dijaga, sekaligus sebagai bekal masyarakat dalam merespon dan menjawab tantangan arus zaman. Salah satu upaya untuk mempertahankan budaya luhur bangsa adalah dengan mengimplementasikan nilai-nilai kearifan local.
Hal ini dapat dilakukan melalui penggalian dan pengembangan budaya masyarakat pada masing-masing daerah. Salah satu kebudayaan lokal yaitu tari tradisional dari daerah Kabupaten Banyumas.
Tari Tradisional adalah “Suatu tarian yang pada dasarnya berkembang di suatu daerah tertentu yang berpedoman luas dan berpijak pada adaptasi kebiasaan secara turun temurun yang dipeluk/dianut oleh masyarakat yang memiliki tari tersebut” (Mono, 2014). Setiap daerah pastinya memiliki kesenian budaya yang menjadi keunikan tersendiri yang tidak dimiliki daerah lain. Salah satu kesenian tradisional daerah berbasis kearifan lokal yaitu tari tradisional Banyumasan.
Pelatihan tari tradisional Banyumasan ini dilakukan oleh tim KKN Tematik Kelompok 34 yang berlokasi di Desa Paningkaban, Kecamatan Gumelar, Kabupaten Banyumas pada hari Kamis, 23 Februari 2023 dengan sasaran anak-anak sekolah dasar dari SD Negeri 2 Paningkaban.
Pelatihan tari tradisional ini dimulai dengan pengenalan gerak dasar tari tradisional Jawa, khususnya daerah Banyumas. Terdapat beberapa gerak dasar tari yang diajarkan yaitu, gerak dasar kaki,
gerak dasar tangan, gerak kepala dan gerak badan. Pelatihan gerakan dasar tari tradisional bagi anak-anak diharapkan mampu meningkatkan kreativitas anak dalam berkarya selain itu mampu menumbuhkan kecintaan akan budaya daerahnya dan mampu untuk melestarikan kesenian khususnya tari tradisional dari Banyumas.
Tari tradisional Banyumasan yang diajarkan dalam kegiatan pelatihan ini adalah tari Tumandang. Tumandang berarti melakukan atau mengerjakan sesuatu yang bermanfaat.
Tari tumandang mempunyai tema gembira, digambarkan melalui penari biasanya berjumlah bilangan ganjil yang melakukan gerakan dengan semangat, lincah, dan ceria. Pesan yang terkandung pada tari tumandang yaitu mengajak kita untuk melakukan sesuatu pekerjaan apapun dengan penuh tanggung jawab disertai ikhlas dan gembira.
Dengan berlatih tari tradisional anak-anak mempelajari tiga aspek utama tari yaitu wirama, wiraga, dan wirasa. Wiraga merupakan gerak keseluruhan dalam seni tari yang berupa sikap, proses, dan ragam yang terdapat dalam tari. Dengan memperhatikan aspek wiraga ini anak-anak dilatih untuk tertib dalam melakukan gerakan tari yang sesuai dengan pakemnya.
Gerakan tari dapat dikatakan indah apabila penari melakukan gerak tari dengan optimal dan sesuai dengan aturan yang ada. Wirama adalah irama yang dihasilkan dari alat music yang dimainkan yang diikuti wiraga sesuai dengan ketukan yang dihasilkan dari irama tersebut.
Irama music tari tradisional Banyumasan memiliki keunikan tersendiri yaitu diiringi calung banyumasan. Wirasa yaitu perasaan yang terkandung dalam isi tarian tersebut.
aspek ini berkaitan dengan bagaimana penari dapat menjiwai isi dari tari yang dibawakan, dengan belajar dan menguasai aspek ini penari dapat menempatkan diri dan ikut merasa peranannnya dalam tarian tersebut sehingga dapat mengekspresikan baik dalam bentuk gerakan, sikap, dan juga mimik wajah yang disajikan.
Harapan dari adanya pelatihan tari tradisional Banyumasan ini disamping mengenalkan kebudayaan lokal masyarakat Banyumas juga ikut serta memeriahkan hari jadi kabupaten Banyumas yang ke 452 melalui kesenian tradisional yaitu tari tumandang, anak-anak perlu mengetahui bahwa Kabupaten Banyumas memiliki banyak sekali kebudayaan yang perlu dilestarikan,
Maka dari itu pelatihan tari tradisonal ini sebagai salah satu upaya agar anak-anak lebih mengetahui akan budayanya sendiri dan mau untuk turut serta melestarikan kesenian daerahnya.
Sumber:
Nama : Fita Dwi Oktavia
Tempat,tanggal lahir : Banyumas, 31 Oktober 1999
Alamat : RT 02 RW 03, Desa Lumbir, Kec. Lumbir, Kab. Banyumas, Provinsi Jawa Tengah
Status : Mahasiswi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Perguruan Tinggi : Universitas Peradaban Bumiayu
Email : fitadwioktavia99@gmail.com
Akun social media : instagram: fitadwio whatsapp: 083149889267
Motto : seorang perempuan yang selalu semangat belajar untuk terus berdaya dan berusaha mandiri dan mampu menebar kebaikan dan bermanfaat untuk orang di sekitar.
Reporter
Dicky Edyano Putra
Pimpinan Redaksi Swanara
Outstanding feature
Your article helped me a lot, is there any more related content? Thanks!
Can you be more specific about the content of your article? After reading it, I still have some doubts. Hope you can help me.
Смотреть здесь
гидравлический экскаватор we36f u
canadian pharmacies online
https://expresscanadapharm.shop/# canadian pharmacy near me
legitimate canadian pharmacy online