Korlantas Gelar Pelatihan Keamanan Siber

Pelatihan-firewall-2_50030.jpg

Jakarta – Korlantas Polri terus memperkuat sistem keamanannya di era digital. Salah satu langkah terbarunya adalah menggelar pelatihan internal untuk mendukung implementasi sistem firewall terbaru yang kini menggunakan teknologi Palo Alto Networks.

Kegiatan bertajuk Upgrade Sistem Firewall Korlantas Polri Tahun Anggaran 2025 ini berlangsung di Vasaka Hotel, Jakarta, Selasa (29/7/2025). Acara dibuka langsung oleh Kabag TIK Korlantas Polri Kombes Pol R. Siswo Handoyo, mewakili Kakorlantas Polri.

“Firewall Palo Alto punya fitur-fitur canggih seperti threat prevention, pemfilteran berbasis aplikasi, hingga pemantauan real-time. Ini jadi langkah penting untuk mendukung sistem pemerintahan berbasis elektronik yang aman dan terintegrasi,” ujar Kombes Pol Siswo dalam sambutannya.

Dalam pelatihan ini, para personel Bag TIK Korlantas dibekali pemahaman komprehensif soal konfigurasi, manajemen sistem, hingga mitigasi insiden keamanan. Pelatihan juga diisi oleh narasumber dari PT Multilumpung Arta, dengan sesi diskusi dan FGD sebagai bagian dari strategi pembelajaran.

Kombes Pol Siswo berharap kegiatan ini dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh seluruh peserta.

Ia juga menyinggung bahwa selama ini bidang Lalu Lintas kerap diasosiasikan dengan STNK dan BPKB. Namun, aspek teknologi informasi justru menjadi salah satu elemen kunci yang jarang disorot.

“Saya sebagai orang baru di TIK jadi sadar bahwa bidang ini sangat strategis. Kita harus serap sebanyak mungkin ilmu selagi masih di sini,” tambahnya.

Melalui pelatihan ini, Korlantas berharap seluruh personel dapat memahami dan mengoperasikan sistem baru dengan optimal, sekaligus menjaga sistem jaringan dari berbagai potensi ancaman digital.

Firewall canggih Palo Alto, juga dikenal sebagai Next-Generation Firewall (NGFW), adalah solusi keamanan jaringan yang dirancang untuk memberikan perlindungan menyeluruh terhadap berbagai ancaman siber modern. Firewall ini tidak hanya memblokir lalu lintas jaringan yang tidak diinginkan, tetapi juga memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi dan mengontrol aplikasi, pengguna, konten, dan perangkat yang terhubung ke jaringan.(Redaksi swanara)

scroll to top