Kepala BKKBN Buka Acara Pelatihan Kick Off Training Of Fasilitator (TOF) Orientasi Pendamping Keluarga Di Balai Diklat KKB Jember
Jember. – Kunjungan Kepala BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana) RI di Jember dengan beberapa kegiatan dari pagi hingga sore hari berjalan dengan lancar.
Kegiatan pertama audiensi dengan Bupati Jember di Pendopo Wahyawibawagraha.
Setelah itu dilanjutkan ke RSD. dr. Soebandi Jember untuk pelaksanaan KB – MKJP kerjasama RSD. dr. Soebandi, DP3AKB Jember dan BKKBN Provinsi Jawa Timur. Usai dari RSD dr. Soebandi dilanjutkan dengan memberi sambutan dan pengarahan sekaligus membuka Kick Off Training of Fasilitator (TOF) Orientasi Tim Pendamping Keluarga Tingkat Provinsi Jatim di Balai Diklat KKB Jember (UPT. Perwakilan BKKBN Jawa Timur di Jember ) dan terakhir ke Ponpes Darul Hikmah untuk Sosialisasi Kespro.
“Sesuai arahan presiden , kita harus fokus untuk menurunkan kemiskinan ekstrim, angka stunting, kematian ibu dan kematian bayi harus turun dengan baik. Apalagi kita punya target- target di 2024.” Terang Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp. OG (K) Kepala BKKBN RI saat di RSD.dr. Soebandi.
Acara di Balai Diklat KKB Jember berjalan meriah di hadiri beberapa Kepala OPD, Kepala BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan, Kacab Dinas Pendidikan Jatim, PLKB dan Insan Genre serta undangan lainnya.
Selain pembukaan Kick Off Training of Fasilitator (TOF) Orientasi Tim Pendamping Keluarga Tingkat Proviinsi Jatim , Hasto Wardoyo juga mengukuhkan Bupati Jember sebagai Bapak Asuh Anak Stunting.
“Jumlah penduduk Jember cukup besar dan majemuk sehinga perlu perhatian terutama untuk penurunan angka stunting.” Ujarnya.
Pada semua pihak, dirinya berharap agar ada langkah- langkah luar biasa yang segera dilakukan untuk penurunan angka stunting, “ini mengingat basisnya adalah dalam upaya membangun keluarga, tidak hanya sebatas pembatasan dan penjarangan angka kelahiran tetapi betul- betul pembangunan keluarga yang integral.” Ungkapnya.
Pada kesempatan ini, Hasto Wardoyo juga mengapresiasi tekad Bupati Jember untuk penurunan angka stunting di Jember.
“Luar biasa, beliau bertekad untuk betul- betul membawa Jember sebagai pusat edukasi penurunan stunting sekaligus pusat pelatihannya.” Imbuhnya.
Hal yang sama disampaikan oleh Bupati Jember, H. Hendy Siswanto, ST, IPU, pada tahun 2023 ini, pihaknya fokus apa yang menjadi program bapak presiden dan Kepala BKKBN bahwa penurunan stunting tidak boleh tidak, wajib.
“Penurunan angka Stunting, AKI, AKB, peningkatan gizi dan kemiskinan ekstrim menjadi program utama kami di 2023.” Ujarnya.
Hendy bertekad untuk penurunan angka Stunting di Kabupaten Jember dengan melibatkan banyak OPD.
“ini kami mengkolaborasikan 15 OPD menjadi satu untuk menyelesaikan Stunting dan turunannya. Termasuk ada Dinas Koperasi dan macam- macam Dinas masuk di dalamnya. Artinya, multi player efek termasuk pengendalian inflasi masuk dalam program stunting.” Ujarnya.
Target Stunting untuk tahun 2024 menurut Hendy, harus nol.
“Target Stunting di tahun 2024, kami harus nol.” Tegasnya
Untuk itu, pihaknya, pada hari ini akan mencanangkan Jember pusat edukasi penurunan stunting.
“Hari ini kami mencanangkan Jember sebagai pusat edukasi penurunan stunting. Di dalamnya termasuk treatmen pernikahan dini. Ada 44 Desa yang harus kita treatmen.” Pungkasnya.
Bambang Sugiharto
Kabiro Swanara/ Jember Bondowoso