Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Informatika telah menangani 441 konten hoaks yang beredar di media sosial,
Dalam periode Januari hingga awal April 2023.
Jumlah tersebut turun jika dibandingkan dengan konten hoaks yang ditangani di periode yang sama pada 2022 lalu, sebesar 527 konten.
“Menurunnya konten hoaks yang ditangani ini juga dipengaruhi oleh kesadaran masyarakat terhadap konten-konten tersebut. Semoga ini juga semakin terasah dengan literasi digital yang dilakukan Kemenkominfo,” ujar Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Kemenkominfo Usman Kansong.
Rinciannya, 147 konten di Januari; 117 konten di Februari; 167 konten di Maret; dan 16 konten hingga 4 April.
Usman mengatakan, dalam penanganan hoaks di ruang siber, pihaknya menggunakan tiga mekanisme. Mulai dari penggunaan AIS (Automatic Identification System), patroli siber, dan juga laporan aduan masyarakat.
Tak hanya menangani dari sisi konten yang beredar, penanganan konten hoaks juga dilakukan Kemenkominfo dengan terus meningkatkan kapasitas SDM masyarakat lewat literasi digital.
“Kami membekali masyarakat dengan pengetahuan dan keterampilan literasi digital yang diperlukan untuk mengetahui, membedakan, dan mengambil tindakan yang tepat dalam menangani hoaks,” jelas Usman.(Redaksiswanara)
Триколорный рынок свежих автомобилей обнаруживает разнонаправленную динамику цен. Одни модели значительно упали в цене, в то время как часть, шиворот-навыворот
https://avgrodno.by/