Purbalingga – Kapolsek Karangmoncol Iptu Amirudin mengajak takmir Masjid Al Muttaqin, Desa Pekiringan, Kecamatan Karangmoncol, Kabupaten Purbalingga untuk mewaspadai masuknya radikalisme. Hal itu disampaikan kapolsek saat dialog bersama takmir masjid dan tokoh agama, Selasa (11/6/2024).
“Kami mengajak takmir masjid dan tokoh agama di Desa Pekiringan untuk mewaspadai paham radikal yang mungkin muncul dan masuk di wilayah pedesaan,” ucapnya.
Menurut kapolsek radikalisme dalam Islam dapat bermakna positif dan negatif. Bermakna positif apabila seseorang menjiwai atau mendalami agama Islam dengan sesungguhnya. Contohnya menghafal hadist dan mengamalkan sehingga membawa kebaikan.
“Sikap radikal dalam beragama seperti itu tidak boleh dicegah oleh siapapun karena penganutnya menjalankan agama berdasarkan keyakinan yang benar, haknya dijamin konstitusi,” tegasnya.
Namun menurut Kapolsek ada juga makna radikal bersifat negatif. Contohnya mengatasnamakan agama untuk melakukan tindakan kekerasan dan menganggap yang bukan kelompoknya adalah salah dan boleh dilawan.
“Islam radikal yang negatif yang diwujudkan dalam tindak kekerasan seperti melakukan teror, pemaksaan kehendak, bahkan hingga pembunuhan itu sudah berbahaya dan harus dicegah,” tegas kapolsek.
Kapolsek mengajak takmir masjid untuk bersama-sama bisa mencegah masuknya radikalisme dalam makna yang negatif di wilayah Desa Pekiringan pada khususnya dan Kecamatan Karangmoncol pada umumnya.
Ketua Takmir Masjid Al Muttaqin H. Furqon Hidayat, mengucapkan banyak terima kasih kepada Polsek Karangmoncol yang sudah banyak memberi masukan tentang bahaya radikalisme dalam Islam. Semoga dengan terjalinnya silaturahmi antara Polsek Karangmoncol dengan para tokoh agama di Desa Pekiringan ini bisa menjaga kerukunan hidup beragama menjadi lebih baik.
“Silaturahmi dan kerja sama yang baik antara kepolisian dan ulama serta masyarakat diharapkan mampu menangkal masuknya radikalisme,” ucapnya.
Sumber Humas Polres Purbalingga
Reporter Dicky
