Boyolali – Torch Relay (Estafet Obor) Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII Solo 2024 tiba dengan selamat dan penuh semangat di Kabupaten Boyolali pada Sabtu siang (28/09/2024). Penyambutan berlangsung di Halaman Pendopo Ageng Kompleks Pemkab Boyolali, dipimpin oleh Wakil Bupati Boyolali, dengan kehadiran sejumlah pejabat Forkopimda yang turut meramaikan momen bersejarah ini.
Prosesi Torch Relay dimulai dari Mrapen, Kabupaten Grobogan, dan berlanjut menuju Gedung DPRD Boyolali sebagai checkpoint pertama. Dari sana, tim pembawa obor melanjutkan perjalanan ke Pendopo Ageng Pemkab Boyolali, diiringi oleh atlet lari dari TNI dan Polri. Kehadiran mereka disambut hangat dengan tarian daerah, menambah kehangatan seremonial penyambutan.
Kapolres Boyolali, AKBP Muhammad Yoga, M.H., M.I.K., yang memimpin pengamanan acara, menegaskan pentingnya menjaga kelancaran kirab. “Kami fokus pada pengamanan jalur utama yang dilalui tim Torch Relay. Seluruh personel, baik dari Polres Boyolali, TNI, Dishub, maupun Satpol PP, dikerahkan untuk memastikan acara berjalan aman dan lancar,” jelas Kapolres. Ia juga menambahkan bahwa pemantauan ketat dilakukan untuk mengantisipasi potensi gangguan sepanjang jalur kirab.
Acara penyambutan ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Wakil Bupati Boyolali Wahyu Irawan, Kasdim 0724 Boyolali Mayor Inf Ismail Syafrudin, Kajari Boyolali Tri Anggoro Mukti, serta Ketua Panitia Besar Peparnas XVII DB Susanto. Lebih dari 100 tamu undangan turut serta menyaksikan momen bersejarah ini, termasuk rombongan pembawa obor dan pejabat daerah.
Puncak acara ditandai dengan serah terima Obor Api Peparnas yang dilakukan oleh perwakilan atlet difabel kepada Wakil Bupati Boyolali, disertai prosesi pengalungan bunga dan medali kepada para atlet. Momen ini menjadi simbol semangat yang membara dalam persiapan menuju puncak Peparnas XVII.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Boyolali, Wahyu Irawan, S.H., mengungkapkan rasa bangganya atas penyelenggaraan acara ini. “Kirab Api Peparnas ini bukan hanya simbol semangat sportivitas, tetapi juga kekuatan kebersamaan. Api yang diambil dari Mrapen menyimpan nilai sejarah yang mendalam dan harus kita junjung tinggi,” ujar Wahyu.
Ia juga menambahkan bahwa kirab ini merupakan kesempatan emas untuk memperkenalkan kekayaan budaya dan destinasi wisata Boyolali. “Semoga semangat para atlet difabel semakin berkobar untuk berprestasi di kancah nasional dan internasional. Mari kita sukseskan Peparnas XVII Solo 2024,” lanjutnya.
Ketua Panitia Besar Peparnas XVII, DB Susanto, S.H., M.H., dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Pemkab Boyolali. “Tradisi kirab api ini menjadi simbol semangat yang tak pernah padam, terutama bagi para atlet paralimpiade yang akan bertanding dengan penuh dedikasi,” katanya.
Acara diakhiri dengan penampilan seni budaya khas Boyolali, yaitu tarian Topeng Ireng, sebelum tim Torch Relay kembali melanjutkan perjalanan menuju Kabupaten Karanganyar. Sesi ramah tamah di antara tamu undangan dan para atlet pun menambah keakraban di penghujung acara.
Kapolres Boyolali, AKBP Muhammad Yoga, memastikan bahwa pengamanan berjalan kondusif selama acara berlangsung. “Koordinasi dengan instansi terkait berjalan lancar, sehingga tidak ada kendala berarti selama acara,” pungkasnya.
Setelah sukses di Boyolali, tim Torch Relay melanjutkan perjalanannya menuju Kabupaten Karanganyar, bagian dari persiapan menuju puncak Peparnas XVII Solo 2024.(Redaksi swanara)