Pada saat Robiah
menunaikan ibadah haji dan kelelahan di tengah gurun dan setelah mengadu kepada Tuhannya, tiba-tiba dia melihat _Ka’bah_ datang menyambutnya.
“_Aku membutuhkan Tuhan Pemilik Ka’bah, bukan Ka’bahnya. Apa yang dapat aku lakukan dengan rumah ini, kekuatannya tidak berarti apa-apa bagiku. Kesenangan apa yang ada dalam keindahan Ka’bah. Aku membutuhkan sambutan-Nya yang berfirman : _*”Barangsiapa mendekati-Ku sejengkal, Aku akan mendekatinya sehasta*_ Mengapa Ka’bah yang datang menghampiriku.?”
Akibat Ka’bah mendekati Robiah, para jamaah haji sempat tidak melihat Ka’bah, termasuk yang tidak melihatnya adalah _*Ibrohim bin Adham.*_ Dia berkata :”Apa yang sedang terjadi, mungkinkah ada yang salah dengan mataku”.
Sebuah suara berkata : “Tidak ada yang salah dengan matamu, wahai Ibrohim. Ka’bah telah pergi menyambut seorang perempuan lemah yang kelelahan sedang menuju kemari”. Ibrohim meraung cemburu, sambil berkata : “Siapakah orang yang diperlakukan seperti itu?”
Tiba-tiba Ibrohim bin Adham melihat Robiah datang berjalan dengan tongkat, sementara Ka’bah kembali ke tempat asalnya.
Ibrohim bin Adham berkata kepada Robiah. “Wahai Robi’ah, aku berbulan-bulan menuju Mekkah dengan melintasi gurun dengan niat ibadah. Apa yang terjadi dengan dirimu?”.
Robi’ah menjawab :”_*Ya karena Engkau melinatasi gurun dengan tujuan ibadah, sedang aku melintasinya dengan penuh kerinduan kepada-Nya*_.
والله اعلم بالصواب
![](https://swanara.com/wp-content/uploads/2025/02/IMG-20241127-WA0011-472x1024-1-138x300.webp)
Drs Ibnu Hajar M.Si
Alumni Pondok Pesantren Tebuireng 1980
Pondok Aren
Sabtu, 25 January 2025
25 Rajab 1446