Sengaja kami tulis kembali tentang pentingnya membaca sholawat, agar kita tidak tergolong orang-orang yang bakhil, seperti yang disabdakan oleh Rasulullah ﷺ berikut ::
البخيل من ذكرت عنده فلم يصلي علي
*Albakhiilu man dzukirtu ‘indahu falam yusholli ‘alayya*
“Yang disebut orang bakhil adalah orang yang apabila dituturkan namaku dihadapannya, maka tidak bersholawat untukku”.
Jadi apabila disebut nama Nabi Muhammad atau Rasulullah ﷺ dan kita mendengarnya, maka jawablah dengan jawaban اللهم صلي عليه (Allohumma sholli ‘alaihi).
Jika dia tidak menjawab sholawat tersebut, maka dia termasuk orang-orang yang bakhil, dan jika dia bakhil jangan diharapkan akan mendapatkan syafaat Nabi.
Sebetulnya kita bersholawat kepada RasuLuLLoh ﷺ ataupun tidak, tidak akan berpengaruh apa-apa terhadap diri RasuLuLLoh ﷺ. Membaca sholawat juga tidak berarti sebagai pertolongan kita kepada beliau karena RasuLuLLoh ﷺ sudah ma’shum dan surga tempatnya.
_Syaikh Abdul Qodir Jaelani_ dalam Kitab _*Sirrul Asror*_ mengatakan bahwa bersholawat kepada RasuLuLLoh ﷺ merupakan _*wasilah*_ untuk mencapai maksud dan tujuan kita. Seperti sholawat thibbul qulub, sholawat nariyah, sholawat badr, sholawat asyghil, sholawat Jibril, dll.
والله اعلم بالصواب

Drs Ibnu Hajar M.Si
Alumni Pondok Pesantren Tebuireng 1980
Pondok Aren
Ahad, 23 Februari 2025
24 Sya’ban 1446