_Ibnu Hajar Al-Atsqolani_ dalam Kitab Fathul Bari menyatakan bahwa seseorang tidak boleh menduga bahwa setiap orang yang meninggal dunia di era _jahiliyah_ adalah kafir karena terdapat sekelompok orang yang jalan hidupnya lurus, mereka meninggalkan kemusyrikan, dan mereka berpegang teguh pada agama _Nabi Ibrahim_ yaitu agama tauhid.
Diantara orang tersebut adalah _*Zaid bin Amr bin Naufal, Qois bin Saidah, dan Waroqoh bin Naufal*_. Mereka menurut sebuah hadits dipastikan beriman dan diakui bahwa mereka akan masuk surga.
Demikian juga ibunda RasuLuLLoh ﷺ Siti _*Aminah binti Wahab*_ diyakini beliau masuk kelompok mereka.
Alasan tentang Siti Aminah termasuk _wanita muwahhidah_ adalah ketika mengandung RasuLuLLoh ﷺ, Siti Aminah melihat tanda-tanda kenabian pada bayi yang dikandungnya.
Kemudian pada tahun wafatnya Siti Aminah, Halimatus Sa’diyah membawa RasuLuLLoh ﷺ ke Madinah dan dia sempat mendengar komentar sejumlah pemuka Yahudi yang melihat tanda-tanda kenabian anak yang digendongnya _Halimah As-sa’diyah_
Itulah beberapa tanda bahwa Siti Aminah binti Wahab adalah _wanita muwahhidah_.
Adapun hadits yang mengatakan bahwa RasuLuLLoh ﷺ tidak diijinkan untuk berziarah ke makam ibunda beliau dan mendoakannya adalah bukan hadits shahih. Kalau pun ada yang mengatakan bahwa hadits tersebut adalah shohih, maka yang dimaksud bukanlah _*hadits shohih lidzatihi*_ akan tetapi _*hadits shohih lighoirihi*_
Suatu saat salah seorang pejabat di jaman _Kholifah Umar bin Abdul Aziz_ berucap bahwa ibunda Siti Aminah binti Wahab belum beriman. Kontan saja kholifah marah dan kemudian memecatnya. _Umar bin Abdul Aziz_ berkata : “Tidak etis seorang Mu’min yang mengatakan bahwa ibunda Nabi belum beriman.
والله اعلم بالصواب
Pondok Aren
Selasa, 28 January 2025
28 Rajab 1446