Geger Penemuan Bayi Perempuan Di Kebun Warga, Polres Bone Bolango Lakukan Penyelidikan

WhatsApp-Image-2022-10-24-at-12.08.00.jpeg

Bone Bolango. – Dengan adanya penemuan seorang bayi perempuan di sebuah kebun warga di desa Dumbayabulan Kecamatan Suwawa Timur Kabupaten Bone Bolango pada Minggu pagi (23/10) Polres Bone Bolango dibantu Polsek Suwawa melakukan sejumlah Penyelidikan.

Di ketahui bahwa pada hari Minggu (23/10) sekitar pukul 05.30 Wita telah di temukan oleh warga seorang bayi berjenis kelamin perempuan yang terbungkus tas plastik hitam di belakang rumah warga. Setelah itu warga membawa bayi tersebut ke Puskemas terdekat yakni di Puskesmas Suwawa Timur untuk di lakukan tindakan perawatan medis.

Dari hasil penyelidikan tim opsnal Polres Bone Bolango dilapangan, bayi yang baru di lahirkan tersebut diketahui ibu kandungnya seorang pelajar sebut saja Mawar (15) yang saat itu sementara di rawat di salah satu Puskesmas Suwawa Timur yang bersamaan dengan di rawatnya bawanya bayi tersebut oleh warga.

” Informasi yang kami dapatkan ibu dari bayi tersebut saat ini di rawat di Puskesmas Suwawa Timur karena mengalami pendarahan setelah melahirkan, ibu kandung bayi tersebut mengaku kepada orang tuanya bahwa ia mengalami pendarahan banyak karena haid sehingga di bawa ke puskesmas oleh kelurganya ” ucap Kanit I Intelkam Polres Bone Bolango IPDA Abubakar Kamaru.

Saat di temui Ibu kandung bayi tersebut mengakui bahwa bayi tersebut merupakan hasil hubungan di luar nikah bersama pacarnya FU (18) seorang pelajar warga desa Tolomato Suwawa. Setelah di lahirkan bayi tersebut dibuangnya ibunya di kebun warga yang tidak di ketahui oleh orang lain.

“ dari hasil interogasi kepada ibu kandung bayi, ia melakukan hal tersebut karena kehamilannya tidak diketahui oleh kedua orang tua dan hal tersebut di tutupi agar tidak di ketahui oleh orang lain” jelas IPDA Abubakar Kamaru.

Saat ini untuk bayi dan ibunya tersebut telah dibawa di rumah sakit Toto kabila sebab bayi tersebut tertelan air ketuban dan ibunya mengalami droop (darah rendah) sehingga perlu penanganan lanjut.(Redaksi Swanara)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

scroll to top