Dosen Universitas Peradaban Gelar Pelatihan Digital Marketing Bagi Kelompok UKM Gula Semut Desa Banjarsari Ajibarang

IMG_20230512_192132.jpg

Banyumas -Industri rumah tangga memiliki keutungan dalam hal fleksibilitas ketimbang usaha besar diharapkan berperan dalam memecahkan masalah-masalah pengembangan industri di Indonesia.

Industri rumah tangga mempunyai jumlah unit usaha yang jauh lebih baik dibandingkan kelompok usaha industri sedang dan industri besar.

Hal itu disebabkan karena industri rumah tangga memiliki daya tahan kuat dalam perekonomian dan juga merupakan faktor yang meningkatkan pertumbuhan industri di Indonesia.

Salah satu yang menjadi penggerak perekonomian warga Desa Banjarsari
Ajibarang adalah Gula Semut.

Banyak warga serta dari berbagai tingkatan usia baik wanita maupun pria yang menjadikan pabrik gula semut sebagai mata pencaharian utama mereka.

UKM gula semut di desa Banjarsari telah menjadi ujung tombak perekonomian warga.

Banyak menyerap tenaga kerja dari berbagai kalangan dan berbagai usia.

Oleh Karena itu perlu menjadi perhatian khusus bagi pemerintah daerah maupun beberapa instansi/institusi terkait yang memiliki otoritas dalam mengembangkan UKM gula semut di desa Banjarsari.

Penurunan penjualan UKM gula semut pada saat ini menjadikan menurunnya
omzet yang di dapat oleh para produsen. Demi meningkatkan kembali penjualan produk gula semu telah dilakukan pelatihan dan pendampingan bagaimana cara memasarkan gula semut melalui pemasaran digital oleh dosen Universitas Peradaban sebagai salah satu program Pengabdian kepada Masyarakat.

Pelatihan dan pendampingan ini dilakukan oleh kolaborasi dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis dengan dosen Fakultas Saint dan Tekhnologi, Universitas Peradaban yakni Sarah Dien Hawa, S.E, M.Si dengan Achmad Syauqi S.Kom., M.Kom. Kegiatan ini juga melibatkan beberapa mahasiswa Universitas Peradaban sebagai bentuk kolaborasin karya mahasiswa dan dosen dalam memenuhi IKU perguruan tinggi.

Sementara itu permasalahan yang ada di UKM gula semut desa Banjarsari adalah
kurangnya promosi pengenalan hasil industri kepada masyarakat luar desa /kota akan hasil gula semut dengan kualitas tinggi, belum adanya brosur promosi yang memadai
tentang produk gula semut desa Banjarsari,

belum adanya labeling atau pemberian labeltentang produk gula semut desa Banjarsari, kurangnya kesadaran pelaku UKM gula semut bahwa digital marketing adalah cara promosi yang efektif dan efisien.

Masalah selanjutnya yaitu masih minimnya penguasaan teknologi yang dimiliki
oleh SDM kelompok mitra dalam mengelola telpon pintar sebagai alat melakukan digital Marketing, belum memiliki akun media sosial yang update.

Tema yang diangkat dalam pengabdian ini adalah pendampingan Pemasaran
Digital sebagai upaya meningkatkan penjualan dan laba usaha Bagi Kelompok UKM Gulasemut Desa Banjarsari.

Diharapkan dengan adanya pelatihan ini dapat membantu peningkatan kinerja UKM sehingga bisnisnya bisa lebih berkembang dan mampu

menyerap lebih banyak tenaga kerja.
Hasil pengabdian kepada masyarakat ini diharapkan dapat memperkaya
pengetahuan serta mempunyai implikasi teoritis yaitu memperkuat pemanfaatan digital marketing dalam kegiatan pemasaran dengan lebih banyak mengelola sosial media untuk menarik minat komsumen serta meningkatkan citra produk dibenak konsumen.

Manfaat praktis kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diharapkan mampu menjadikan dasar pelaku UMK gula semut desa Banjarsari dalam menyusun strategi pemasaran yang nantinya mampu meningkatkan penjualan dan laba bagi UKM gula semut desa Banjarsari.

Sumber: Sarah Dien Hawa, S.E., M.Si
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Peradaban
Reporter Dicky Edyano Putra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

scroll to top