Banyumas – Data Riskesdas tahun 2018 menunjukkan masih tingginya prevalensi kekurangan gizi pada balita di Indonesia, antara lain sebanyak 17,7 % balita gizi kurang di Indonesia (BB/U), sebanyak 30,8 % balita mengalami Stunting (PB/U atau TB/U), dan 10,2 % balita dalam kondisi kurus (BB/PB atau BB/TB). Pemerintah melalui RPJMN 2020-2024 menetapkan target prevalensi stunting pada balita adalah 14%.
Data dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) memperlihatkan terjadinya penurunan prevalensi ASI Eksklusif dari 64,5% pada tahun 2018 menjadi 52,5% pada tahun 2021. Hal ini belum sesuai dengan target pemerintah yaitu 80% ibu memberikan ASI eksklusif. Salah satu penyebab kurang berhasilnya target pemerintah adalah kurangnya dukungan dari tenaga kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan dalam memberikan dukungan melalui 10 LMKM.
Untuk menjawab hal tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas mengirimkan 25 tenaga gizi dan Bidan dari Puskesmas di Wilayah Kabupaten Banyumas untuk mengikuti Pelatihan Konseling Menyusui yang bekerjasama dengan RSUD Banyumas.
Pelatihan dibuka pada Selasa (10/6/2025) secara lansung oleh Direktur RSUD Banyumas, dr. Dani Esti Novia yang didampingi oleh dr. Novita Sabjan, MM, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kabupaten Banyumas dan Kepala Diklat Litbang dan PMKS RSUD Banyumas, Agus Nugroho, SIP.,M.Kes., sebagai Ketua Penyelenggara.
Direktur dalam sambutan pembukaannya menyampaikan bahwa Pelatihan Konseling Menyusui ini sangat penting dalam peningkatan pengetahuan, sikap dan ketrampilan tenaga kesehatan terutama di fasilitas pelayanan kesehatan sebagai Konselor Menyusui dan peningkatan capaian ASI Eksklusif.
“Pengalaman selama ini menunjukkan bahwa peranan tenaga konselor menyusui sangat besar terhadap peningkatan pemberdayaan ibu, peningkatan dukungan anggota keluarga serta peningkatan kualitas pelayanan kesehatan yang pada gilirannya akan meningkatkan cakupan pemberian ASI secara eksklusif di Indonesia” katanya.
Dalam sambutannya, dr. Novita Sabjan, MM., menyampaikan bahwa hari ini Dinkes menitipkan sebagian petugas…(Redaksi swanara)