Desa Winong Kecamatan Kedungwaru Mengikuti Penilaian Babak 4 Besar Lomba Pekarangan Pangan Bergizi Tingkat Polda Jatim

Tulungagung – Dalam upaya mendukung program Pemerintah memperkuat ketahanan pangan nasional, Kepolisian Daerah Jawa Timur menggelar kegiatan penjurian lapangan lomba penilaian Pekarangan Pangan Bergizi (P2B), yang berlangsung di Desa Winong, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung.

Penjurian lapangan di wilayah Kabupaten Tulungagung ini, Desa Winong masuk 4 besar setelah dilakukan penjurian secara daring sebelumnya.

Aspek penilaian dalam lomba P2B beragam, antara lain Ketersediaan Pekarangan, Keberagaman Pangan Lokal Unggulan, Proses Pembibitan, Pemupukan dan Pemanenan, Sinergitas dan Kolaborasi serta Keberlanjutan, Manfaat Sosial dan Ekonomi.

Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen Polda Jatim untuk mendorong kemandirian pangan di tingkat rumah tangga melalui pemanfaatan lahan pekarangan secara sehat, bergizi, dan produktif.

Tim II Polda Jatim yang langsung meninjau lapangan, dipimpin Kasubditbinpolmas Ditbinmas Polda Jatim AKBP Saswito, S.E., M.H beranggotakan Ps. Kaurlitprodok Subbid PID Bidhumas Polda Jatim (AKP Wardaya, SH. M.ap, Analis Ketahanan Pangan Ahli Muda Dinas Pertanian Prov Jatim Purwinto Nugraha, SP, DPMD Prov Jatim (Lianto, S.E., M.Sos, Akademisi UNAIR Probo Daryono Yekti, S.Hub.Int. M.Hub. Int serta Bidang monitoring operasional Pokdar Kamtibmas Bhayangkara Jatim Drs. Awan Tjatur Perkasa.

Ketua Tim II Kasubditbinpolmas Ditbinmas Polda Jatim AKBP Saswito, Tim gabungan penilaian lomba pekarangan pangan bergizi (P2B) tingkat Polda Jatim hari ini hadir di Desa Winong, Tulungagung dalam rangka melakukan penjurian lapangan.

“di mana sebelumnya sudah kami laksanakan tahapan penjurian daring dari 39 P2B unggulan seluruh Jawa Timur, Alhamdulillah Desa Winong Tulungagung ini masuk 4 besar”, ujar AKBP Saswito.

“Pada hari ini, Desa Winong dilakukan penilaian lapangan oleh tim terdiri dari internal (Polda Jatim) dan eksternal (dari Dinas Pertahanan Provinsi Jawa Timur, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi Jawa Timur, Akademisi UNAIR, Tokoh Masyarakat bersama-sama”, sambungnya.

Tim penilai yang langsung terjun ke lapangan melakukan peninjauan didampingi oleh Kapolres Tulungagung, Kabag SDM, Forkopimcam dan Pemerintah Desa.

“Kehadiran kami untuk langsung melakukan pengecekan di lapangan apakah betul pada saat penjualan melalui daring kemarin yang begitu luar biasa dan kita buktikan di hari ini di lapangan”, ungkap AKBP Saswito.

“Alhamdulillah kami tidak salah memosisikan untuk masuk 4 besar memang faktanya luar biasa, masyarakatnya cukup kompak, guyub. Pokja yang dipimpin oleh Ketua Pokja begitu luar biasa tanggung jawabnya, masyarakatnya saling mendukung saling membantu”, sambungnya.

Ketua tim menyatakan, pada saat melakukan penilaian di Desa Winong sudah mendapatkan catatan catatan penting.

“Kami sudah mendapatkan catatan-catatan penting sesuai aspek penilaian yang kami dapatkan dari objek sasaran (Desa Winong) yang kami nilai”, tuturnya.

“Mudah-mudahan Desa Winong Tulungagung nantinya bisa mewakili Jawa Timur untuk mengikuti penilaian tingkat nasional oleh tim mabes Polri”, tandas AKBP Saswito.

Sementara itu Kapolres Tulungagung AKBP Muhammad Taat Resdi mengatakan, program P2B yang ada di Kabupaten Tulungagung tidak hanya di Desa Winong Kecamatan Kedungwaru saja, namun setiap Desa sudah melaksanakan program tersebut.

“Sebelum dilakukan penilaian ini, dari tim Polres Tulungagung juga sudah melakukan penilaian di Desa Desa yang mewakili setiap Kecamatan, dan semua sudah bagus bagus dalam melaksanakan program P2B”, ujar AKBP Taat.

“Desa Winong yang ikut dalam perlombaan yang diadakan Polda Jatim, yang menurut kami terbaik mewakili dari Desa Desa sudah baik”, sambungnya.

AKBP Taat berharap, program P2B ini agar terus berjalan tidak hanya pada saat dilombakan saja namun bisa berjalan seterusnya.

“Kegiatan ini tak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sarana edukasi dan pemberdayaan masyarakat demi memperkuat ketahanan pangan secara berkelanjutan”, harapan Kapolres.

Dukungan penuh melalui gerakan Polisi Pendamping dianggap efektif untuk secara nyata turun langsung mendampingi warga maupun petani, guna pemanfaatan pengelolahan pekarangan kosong menjadi lahan produktif.

Ini memberikan semangat besar bagi pihak kepolisian, stake holder terkait, para petani dan tentunya masyarakat untuk saling bersinergi dalam mengoptimalkan implementasi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto di sektor ketahanan pangan dan mewujudkan swasembada pangan mandiri sampai tingkat desa melalui program P2B”, tandas AKBP Taat.(Redaksi swanara)

scroll to top