Dampak Vape Dapat Merusak Kekebalan Tubuh

image-32.jpeg

Jakarta – Sejumlah penelitian mengungkap bahaya rokok elektrik atau vape. Bahkan di beberapa negara seperti Inggris, Jerman, Prancis hingga Selandia Baru penggunaannya mulai dilarang.

Ilmuwan memperingatkan kerusakan sistem kekebalan tubuh atau imunitas sebagai dampak dari vaping. Para ilmuwan menyebut vaping mengurangi aktivitas neutrofil tanpa memperhatikan nikotin mungkin memiliki efek kesehatan jangka panjang.

Vape telah menjadi alternatif penganti rokok yang dapat memberi rasa unik. Sebuah penelitian baru mengungkapkan bahwa menghirup uap dari rokok elektrik dapat menghambat sel-sel kekebalan tubuh untuk berfungsi secara normal.

Menurut penelitian University of Birmingham, dalam tubuh yang sehat, neutrofil biasanya melindungi paru-paru dengan melakukan perjalanan dari darah ke area yang berpotensi mengalami kerusakan sebelum melakukan sejumlah tugas pencegahan.

“Rokok elektrik terbukti memiliki dampak yang lebih rendah untuk membantu perokok berhenti merokok, tapi data kami menambah bukti terkini bahwa rokok elektrik tidak berbahaya dan menyoroti perlunya mendanai penelitian jangka panjang pada pengguna vape,” ujarnya.

Para peneliti menganalisis 40 sampel dari orang-orang yang belum pernah merokok atau menggunakan vape. Kemudian, mereka memberikan 40 isapan vape tanpa rasa pada neutrofil yang berasal dari darah, yang menurut penelitian sebelumnya merupakan paparan harian yang minimal.

“Dampak uap rokok elektrik terhadap mobilitas mereka menjadi sangat memprihatinkan, dan jika hal ini terjadi pada tubuh, maka mereka yang rutin menggunakan rokok elektrik berisiko lebih besar terkena penyakit pernapasan,” ungkapnya.(Redaksiswanara)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

scroll to top