Banyumas – Komitmen Pemerintah Kabupaten Banyumas dalam melindungi para pekerja penderes kembali ditegaskan melalui kegiatan Penyerahan Santunan Kematian dan Kartu BPJS Ketenagakerjaan bagi anggota Koperasi Produsen Integrasi Petani Organik (Kopipo) di Desa Jingkang, Kecamatan Ajibarang. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Bupati Banyumas, Ir. Sadewo Tri Lastiono, didampingi oleh Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Jawa Tengah & DIY, Hesnypita, Wakil Kepala Wilayah Bidang Pemeriksaan BPJS Ketenagakerjaan Jateng & DIY, Yudi Amrinal, Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Purwokerto, Muhammad Ramdhoni, serta Kepala Bidang Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Purwokerto, Rosalina Agustin.
Dalam sambutannya, Bupati Sadewo menyampaikan apresiasi atas kolaborasi antara BPJS Ketenagakerjaan dan koperasi lokal dalam memberikan perlindungan bagi para tenaga penderes di Banyumas. Ia menegaskan pentingnya peran perusahaan dan eksportir gula kelapa dalam mendaftarkan para penderes sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan tanpa mengurangi harga jual hasil kerja mereka.
“Saya menginginkan Kopipo menjadi contoh koperasi ideal. Semua anggotanya akan kita lindungi dengan BPJS dari perusahaan. Saya tidak ingin penderes kita menanggung beban potongan untuk jaminan sosial. Semua harus ditanggung eksportir,” tegas Sadewo.
Pada kesempatan ini, dilakukan penyerahan simbolis santunan kematian kepada ahli waris almarhum Bapak Turokhim dan Bapak Sahidin, masing-masing menerima santunan sebesar Rp42 juta. Penyerahan dilakukan oleh Kakanwil BPJS Ketenagakerjaan kepada Bupati, kemudian diserahkan langsung kepada ahli waris.
Muhammad Ramdhoni, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Purwokerto, dalam laporannya menyatakan bahwa perlindungan terhadap tenaga kerja, khususnya penderes, sangat penting untuk mencegah kemiskinan ekstrem.
“Dengan iuran hanya Rp16.800 per bulan, para pekerja sudah mendapatkan manfaat besar. Negara hadir melalui perlindungan ini. Bahkan jika peserta meninggal dunia, anak-anaknya bisa kami bantu pendidikannya hingga perguruan tinggi,” ungkap Ramdhoni.(redaksi SWANARA)