Banyumas – BLUD UPTD Teratai Mas Kabupaten Banyumas memutuskan membatalkan agenda pesta kembang api dan perayaan malam pergantian tahun di kawasan Menara Teratai.

Kebijakan ini diambil setelah melalui diskusi dan koordinasi menyeluruh dengan berbagai pihak.
Pembatalan tersebut merupakan bentuk penyesuaian pengelolaan ruang publik di tengah kondisi nasional yang tengah menghadapi situasi kebencanaan di sejumlah wilayah Indonesia.
BLUD UPTD Teratai Mas menilai penting untuk mengedepankan sikap kehati-hatian, empati, serta tanggung jawab sosial dalam setiap penyelenggaraan kegiatan berskala publik.
Koordinator Pemasaran BLUD UPTD Teratai Mas, Topan Pramukti, mengatakan keputusan ini diambil melalui pertimbangan yang matang bersama seluruh pemangku kepentingan.
Diantaranya dari unsur pemerintah daerah, pengelola teknis, mitra kegiatan, aparat keamanan, hingga perwakilan masyarakat.
“Setelah berdiskusi secara komprehensif dengan seluruh stakeholder, terdapat kesepahaman bahwa perayaan dengan karakter euforia tinggi seperti pesta kembang api perlu ditiadakan. Keputusan ini bukan semata soal teknis acara, tetapi bagaimana ruang publik dikelola agar selaras dengan nilai empati dan kepekaan sosial di tengah situasi nasional saat ini,” ujarnya dalam keterangan pers Kamis ( 25/12/2025).
Sebagai bentuk penyesuaian agenda, kegiatan Lentera Air atau Aqua Lantern di Taman Mas Kemambang tetap dilaksanakan.
Kegiatan tersebut akan dikemas secara lebih sederhana, tertib, dan reflektif, dengan menekankan makna doa, harapan, serta solidaritas sosial dalam menyambut tahun baru.
Selain itu, agenda malam tahun baru di kawasan Madhang Maning Park tetap digelar dengan menu utama pertunjukan live music dari band-band lokal.
Kegiatan ini dirancang sebagai ruang hiburan sederhana yang mendukung ekosistem kreatif lokal, serta tetap mengedepankan aspek keamanan dan pengendalian acara tanpa unsur perayaan berlebihan.
BLUD UPTD Teratai Mas berharap masyarakat dapat memahami kebijakan ini sebagai bagian dari komitmen menjaga harmoni, ketertiban, dan nilai kemanusiaan di ruang publik, sekaligus menjadi upaya bersama untuk saling menjaga di tengah situasi damai.(Redaksi swanara)
